Caleg PSI Mengaku Dipersekusi hingga Dicekik saat Saksikan Rekapitulasi Suara di Cinere
Peristiwa tersebut terjadi saat rekapitulasi suara di GOR Perumahan BPK, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, pada Rabu (1/5/2019)
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Andi Rudini Lumban Gaol, seorang calon legislatif (caleg) dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) daerah pemilihan Beji, Cinere, Limo diduga menjadi korban penganiayaan.
Peristiwa tersebut terjadi saat rekapitulasi suara di GOR Perumahan BPK, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, pada Rabu (1/5/2019).
Baca: Diduga Malu Punya Anak di Luar Nikah, Ayah Tega Aniaya Anak Kandung Hingga Tewas
Penganiayaan tersebut juga ramai diperbincangan warganet di media sosial Twitter.
Humas PSI Kota Depok, Leo Fran Pinem, mengatakan, peristiwa itu berawal ketika Andi Rudini Lumban Gaol yang juga merupakan saksi PSI dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok menghadiri rapat pleno Kecamatan Cinere.
Karena jarang melihat Andi saat penghitungan surat suara, satu anggota PPK Kecamatan Cinere yang melihatnya memanggil Andi menggunakan pengeras suara untuk menanyakan keberadaannya selama 10 hari proses penghitungan surat suara.
Menurut anggota PPK, Andi tak pernah kelihatan sebelumnya.
Andi pun menjelaskan alasannya baru muncul pada akhir perhitungan suara.
Ia mengaku tak sempat karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.
Saat Andi menanyakan aturan dan regulasi yang membatasi partai politik untuk mendapatkan salinan rekapitulasi suara, salah satu petugas PPK tidak terima dan memanggil Panitia Pengawas Kecamatan Cinere.
“Anggota PPK tersebut tidak terima, lalu memprovokasi peserta pleno dengan pengeras suara. Dia bilang apakah PSI berhak mendapatkan hasil rekapitulasi, sebagian saksi partai setuju atau tidak, mereka jawab tidak,"ucap Leo.
"Lalu saksi PSI berdalih bahwa percaya pelaksanaan pemilu yang dilakukan KPU yang hasilnya lagi direkap oleh petugas PPK, berjalan baik. Namun, yang terjadi justru malah salah paham,” kata Leo.
Salah paham tersebut berujung kericuhan ketika Andi mencoba mengklarifikasi insiden persekusi yang menimpanya.
Bukannya mendapat penjelaskan, kader PSI itu mengaku justru mendapat perlakuan yang tidak mengenakan dan mendapatkan provokasi dan persekusi.
“Leher saksi PSI (Andi) sempat dicekik dan mengalami luka berbekas cakaran tangan. Akhirnya, terjadi keributan di ruang sidang pleno. Peristiwa itu redam setelah dilerai polisi dan korban diamankan ke luar ruangan,” kata Leo.
Dugaan persekusi dan penganiayaan di tempat rekapitulasi perhitungan suara di Kecamatan Cinere, DPD PSI Kota Depok ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Baca: Sudah Banjir Ucapan, Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Diprediksi Tak Lolos Senayan, Ini Penyebabnya
“Kami mendukung langkah jalur hukum yang dilakukan korban yang juga selaku Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok. Kami sudah laporkan kasus ini ke Polresta Depok,” ucap Leo.
Saat Kompas.com mengonfirmasi kasus tersebut, belum ada jawaban dari pihak kepolisian.
Penulis : Cynthia Lova
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Caleg PSI Mengaku Dianiaya hingga Dicekik Saat Rekapitulasi Suara