Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buku 'Mudik Minim Polemik' Mengupas Soal Sisi Lain Tradisi Mudik

Buku “Mudik Minim Polemik” karya Edo Rusyanto ini mencoba mengupas sisi lain dari tradisi mudik, yakni bayang-bayang ancaman kecelakaan

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Buku 'Mudik Minim Polemik' Mengupas Soal Sisi Lain Tradisi Mudik
HandOut/Istimewa
Diskusi dan peluncuran buku 'Mudik Minim Polemik' tulisan Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), Edo Rusyanto di Jakarta Timur, Selasa (7/5/2019) lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), Edo Rusyanto bersama Seven Voices Public Relation, menggelar diskusi dalam rangka peluncuran buku kelimanya, bertajuk “Mudik Minim Polemik”, di Jakarta Timur, Selasa (7/5/2019) lalu.

Diskusi dihadiri Kepala Sub Bidang Operasional dan Pemeliharaan II, Joko Santoso, Pengamat Transportasi, Darmaningtyas, Penulis Buku, Edo Rusyanto, dan Direktur Seven Voices Public Relations, Edward Simanjuntak.

Buku “Mudik Minim Polemik” karya Edo Rusyanto ini mencoba mengupas sisi lain dari tradisi mudik, yakni bayang-bayang ancaman kecelakaan lalu lintas jalan yang menghantui perjalanan para pemudik.

Berdasarkan data yang dikumpulkan, rata-rata kecelakaan pada musim mudik Lebaran mencapai kurang lebih 40 jiwa per hari.

Kondisi itu membuat para pemangku kepentingan (pemerintah, BUMN, swasta dan publik) memberi perhatian cukup besar selama musim mudik Lebaran untuk bersinergi.

Hasilnya, kecelakaan lalu lintas jalan dapat terus ditekan seperti pada musim mudik Lebaran tahun 2018.

Saat itu, jumlah kecelakaan lalu lintas turun 30% menjadi 1.921 kejadian dibandingkan periode sama setahun sebelumnya. Dari sisi jumlah korban meninggal, tercatat turun 34% menjadi 454 orang.

Berita Rekomendasi

Kemampuan menurunkan fatalitas kecelakaan lalu lintas jalan menjadi buah dari sinergisitas yang kuat dikalangan para pemangku kepentingan keselamatan jalan.

Karena itu mencuat pemikiran untuk mendorong sinergisitas yang ada terus diterapkan sepanjang tahun sehingga upaya menekan fatalitas kecelakaan dapat kian maksimal.

“Lewat diskusi buku ini, kami ingin menyuarakan arus mudik yang terus minim dari kecelakaan di jalan sekaligus mendorong sinergisitas dan kesungguhan pemerintah dalam menekan kecelakaan dapat diterapkan sepanjang tahun, tidak hanya saat musim mudik Lebaran. Salah satu langkah itu misalnya, pemeriksaan kondisi kesehatan pengemudi bus angkutan umum tidak hanya saat musim mudik Lebaran, namun juga sepanjang tahun," ujar Edo dalam keterangan yang diterima, Kamis (9/5/2019).

Memberikan tanggapannya terhadap isu tersebut, Kepala Sub Bidang Operasional dan Pemeliharaan II, Joko Santoso menjelaskan, ”terkait kemacetan Brexit pada momen mudik tahun 2016 yang diangkat Edo Rusyanto, mendorong BPJT dan bina marga untuk segera menyelesaikan tol Trans Jawa agar mudik tahun 2019 ini dapat berlangsung dengan baik.

Selain itu, rencananya kami juga akan memberlakukan one way system di jalan tol menuju ke daerah Jawa dari KM 29 - 292.”

Ia menambahkan, diperkirakan sekitar 58% total pemudik akan menggunakan jalan tol yang disebabkan karena tiket pesawat yang mahal.

”Untuk itu kami juga menghimbau agar pemudik mempersiapkan BBM yang penuh, serta menyiapkan fisik dan logistik, karena akan diisi oleh banyak sekali pengguna,” tutup Joko.

Sebagai pengamat transportasi, Darmaningtyas juga melihat sinergisitas yang jelas dari para pemangku kepentingan dalam penanganan mudik Lebaran.

Penyelenggaraan mudik gratis dan posko-posko mudik sepanjang jalan yang dibuat oleh berbagai instansi pemerintah, BUMN dan pihak swasta memberikan dampak positif bagi kelancaran transportasi selama momen mudik Lebaran.

“Penanganan mudik Lebaran merupakan contoh praktek sinkronisasi dan koordinasi yang baik. Dalam lebaran nyata terjadi dengan mudah kementrian dan lembaga bisa diajak duduk bersama mempersiapkan,” jelas Darmaningtyas.

"Diskusi ini merupakan momentum awal untuk menciptakan hasil yang konkret, yakni sinergisitas sepanjang tahun oleh para pemangku kepentingan dan tidak hanya dilakukan pada momen mudik Lebaran saja. Ke depannya, kami akan terus mengadakan kegiatan-kegiatan lain bersama pihak-pihak terkait guna mewujudkan tujuan tersebut," kata Direktur Seven Voices Public Relations, Edward Simanjuntak

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas