Alasan Menteri Basuki Rela Rumahnya Digusur untuk Pembangunan Tol Becakayu
Di rumah itu pula karier Basuki menanjak, mulai dari Dirjen Sumber Daya Air, Kalitbang kemudian Irjen Tata Ruang.
Editor: Hasanudin Aco
Hanya 15 meter
Rumah Basuki dekat dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga di Bekasi Timur. Posisi rumahnya berada di barisan paling depan.
Kompleks Perumahan Pengairan PU Rawa Semut dibangun medio 1990-an. Saat ini kompleks tersebut banyak dihuni pensiunan pegawai Kementerian PUPR.
Helmi, Ketua RT setempat, mengatakan di kompleks tersebut ada 78 kepala keluarga. Ada juga sejumlah rumah yang dikontrakkan.
"Walaupun ini Kompleks Pengairan tapi sudah bersertifikat semua ini," sambung Helmi.
Menurut Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaya, dari bibir Kalimalang ke pagar rumah pribadi Menteri Basuki berjarak 15 meter.
Sedangkan trase jalan Tol Becakayu membutuhkan 24 sampai 25 meter. "Jadi rumah beliau masuk dalam area yang dibebaskan," ungkap Endra.
Dikatakan dia, pembebasan tanah untuk seksi IIB sepanjang tujuh kilometer kemungkinan dimulai awal tahun 2020.
Berperan bangun kompleks
Tampak depan rumah Basuki berpagar minimalis warna hitam, asri dengan pepohonan, dan sejumlah tanaman hias di pelataran rumah.
Bangunan rumah milik Basuki didominasi dengan warna abu-abu dan hitam, genting merah serta kusen pintu cokelat terang.
Helmi membenarkan Basuki dan keluarganya tidak lagi menghuni rumah itu setelah menjabat Menteri PUPR pada 2014.
"Kondisnya kosong, karena Pak Basuki tinggal di rumah dinas ya. Paling ada yang urus aja bersih-bersih sama jagaian," jelas Helmi kepada TribunJakarta.com.
"Sudah lama beliau tinggal di sini karena dulu salah satu yang berjasa bangun kompleks ini ya Pak Basuki. Kalau saya dari 1992 tinggal di sini," jelas Helmi.