Dijaga Aparat, Demonstran Menunaikan Ibadah Shalat Isya di Depan Bawaslu
Ribuan demonstran nampak menunaikan ibadah Shalat Isya di ruas jalan raya depan kantor Badan Pengawas Pemilu
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ribuan demonstran nampak menunaikan ibadah Shalat Isya di ruas jalan raya depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Selasa (21/5/2019).
Pantauan Tribunnews.com, shalat ini dilaksanakan secara berjemaah dengan dipimpin seorang imam yang berada tak jauh dari mobil komando berada.
Suara imam tersebut menggelegar lantaran dikumandangkan menggunakan toa yang terpasang di mobil komando.
Perempatan Jalan MH Thamrin tampak dipenuhi oleh lautan manusia yang menunaikan salatnya beralaskan tikar seadanya hingga sajadah yang memang telah dipersiapkan.
Demonstran tampak berdoa di tempat seadanya, lantaran berdoa dengan berdampingan motor yang tengah diparkir.
Bahkan saking penuhnya jalan oleh demonstran yang shalat, sebagian demonstran menunaikan shalat di trotoar jalan atau bahu jalan.
Di hadapan para demonstran yang tengah menunaikan shalat, terlihat para penjual makanan dan minuman yang menunggui dagangannya.
Baca: Demokrat dan PAN Akan Merapat ke Jokowi, Cak Imin: Partai Koalisi Sekarang Sudah Cukup Kuat
Baca: Berita Persib - Perubahan Jadwal Lawan Tira Persikabo Berdekatan dengan Laga Kontra Arema FC
Sementara itu, sejumlah personel TNI tampak terlihat berjaga di sekitar area dimana para demonstran tengah beribadah. Petugas lainnya juga tampak tengah berjaga di beberapa ruas sisi jalan.
Hingga pukul 19.36 WIB, massa masih terus menggelar salat berjemaah dan belum terlihat ada tanda-tanda akan membubarkan diri.
Dijaga Ketat
Polda Metro Jaya menyatakan telah menyiapkan skema pengamanan untuk mengantisipasi aksi massa pada Rabu (22/5/2019) besok.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan pengamanan sudah dilakukan sejak hari ini, Selasa (21/5/2019).
"Ya tentunya semuanya sudah kita antisipasi untuk kegiatan unjuk rasa. Personel juga sudah di lokasi. Kita berharap kegiatan itu dilakukan dengan baik," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (21/5/2019).
Menurut Argo, sebanyak 50 ribu personel gabungan disiagakan mulai unsur TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Sebanyak 50 ribu itu kita tempatkan di simbol-simbol negara, seperti KPU, Bawaslu, Istana Negara, DPR dan juga di sentra-senta ekonomi juga kita tempatkan," jelas Argo.
Baca: Buka Puasa Hingga Salat Tarawih Berjamaah, Demonstran Masih Bertahan di Depan Bawaslu
Polisi juga menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan KPU dan Bawaslu yang sifatnya situasional.
"Yang terpenting bahwa namanya penyampaian pendapat itu tidak absolut artinya ada rambu-rambu ada yang mengatur yaitu UU 19 tahun 1998. Kemudian juga di sana ada yang harus ditaati. Misalnya tidak menggangu ketertiban umum," kata Argo.
Sebelumnya, KPU telah menyelesaikan rekapitulasi nasional hasil Pilpres 2019. Hasilnya pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019.
Jumlah suara sah Jokowi-Ma'ruf Amin 85.607.362 suara. Sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 68.650.239.
Titiek Soeharto
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi sekaligus politisi Partai Berkarya Titiek Soeharto tampak berada di tengah kerumunan massa demonstran di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Selasa (21/5/2019).
Ia tampak dikerumuni sejumlah demonstran yang ingin berfoto bersamanya.
Titiek Soeharto melayani mereka berfoto satu per satu sambil mendengarkan keluh kesah mereka.
Ketika ditanya wartawan, ia mengungkapkan sejumlah keluhannya karena geraknya merasa dibatasi oleh blokade para petugas kepolisian yang menjaga aksi tersebut.
Bahkan ia mengaku harus meloncat pagar untuk bisa sampai ke tengah kerumunan massa tersebut.
Baca: Menu Buka Puasa Demonstran di Depan Bawaslu, Mulai dari Kurma Sampai Nasi Kebuli
"Saya disini menyambangi teman-teman yang ikut aksi damai ini. Mereka datang dari penjuru tanah air walaupun dicegat. Mereka cuma mau aksi damai. Tapi kok disambut sama polisi-polisi. Mbok ya kesanaan dikit gitu. saya di blokir tidak bisa lewat. Saya harus loncat pagar untuk masuk sini," kata Titiek di jalan MH Thamrin.
Titiek mengatakan keberadaannya di tengah demonstran adalah untuk berunjuk rasa dan memprotes hasil Pemilu 2019 yang ia nilai curang.
"Pemilu ini banyak kecurangannya. Saya harap itu bisa diproses Bawaslu," kata Titiek.
Baca: Polda Metro Jaya Apresiasi Aksi Unjuk Rasa di Depan Kantor Bawaslu
Ribuan demonstran yang berkumpul di sepanjang jalan MH Tahmrin depan kantor Badan Pengawas Pemilu tampak melanjutkan aksinya hingga lepas Magrib pada Selasa (21/5/2019) sekira pukul 18.20 WIB.
Tampak dari mereka berbuka puasa dengan beraneka makanan.
Tampak di sepanjang jalan tersebut para demonstran menikmati sejumlah menu antara lain nasi kebuli, kurma, nasi bungkus berisi ayam goreng dan sayur, roti, air mineral, dan menu lainnya.
Sejumlah pengunjuk rasa juga tampak menjalankan ibadah salat magrib berjamaah di bebrapa sisi jalan beralaskan kardus atau plastik berukuran lebar.
Sementara orator masih berteriak mengumandangkan yel-yelnya.
"Siap untuk bertahan?!" kata orator di atas mobil sound system.
"Siap!" kata massa yang duduk di tengah jalan MH Tahmrin sambil mengepalkan tangan ke atas.
Sementara itu petugas kepolisian berseragam tampak tengah berisitirahat dan berbuka puasa dengan nasi kotak di dalam kawat berduri depan kantor Bawaslu menuju arah Bundaran HI.
Petugas lainnya juga tampak tengah beristirahat di tengah jalan MH Thamrin menuju Bundadan HI.
Para petugas kepolisian yang mengenakan tameng dan body protector lengkap membentuk blokade manusia di jalan MH Thamrin menuju arah Bundaran HI.
Blokade kawat berduri masih terpasang mengelilingi area Kantor Bawaslu.
Hingga pukul 18.36 WIB belum ada tanda massa akan membubarkan diri.
Dari orasi terdengar, para demonstran tersebut menilai telah terjadi kecurangan pada Pemilu 2019 dan menuntut Bawaslu agar memproses kecurangan tersebut.