Polda Metro Jaya Mendata Sejumlah Pos Polisi Rusak Akibat Insiden Kerusuhan 22 Mei
"Untuk kerusakan pos polisi maupun lantas memang sedang diinventarisasi dari (Biro) Sarpras," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi massa 22 Mei yang berujung insiden kerusuhan menyisakan banyak fasilitas pribadi maupun fasilitas umum yang rusak, salah satunya pos polisi.
Terkait hal itu, Polda Metro Jaya tengah mendata jumlah pos-pos polisi yang rusak, termasuk pos polisi lalu lintas.
Baca: Prabowo-Sandiaga Ingin Ajukan Gugatan, MK Dijaga 800 Personel Gabungan TNI-Polri
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Muhammad Nasir mengatakan, pihaknya sedang mendata kerugian yang dialami akibat kerusakan tersebut.
"Untuk kerusakan pos polisi maupun lantas memang sedang diinventarisasi dari (Biro) Sarpras, dari Ditlantas menginvetarisasi berapa kerugaian berapa titik yang dirusak," kata Nasir, Jumat (24/5/2019).
Nasir memastikan, fasilitas tersebut nantinya akan diperbaiki.
Namun, rencana perbaikannya masih menunggu proses inventarisasi rampung.
"Masih tunggu inventarisasi selesai, nanti proses perbaikan apakah dari Polda atau Pemda nanti kita sampaikan," ujar Nasir.
Baca: Pasar Tanah Abang Kembali Dibuka Pascakerusuhan 22 Mei, Warga Diimbau Tak Perlu Khawatir
Sebelumnya, kerusuhan yang terjadi di sejumlah titik pada 21-22 Mei lalu merusak sejumlah sarana dan prasarana milik polisi.
Salah satunya ialah Pos Polisi Sabang di Jalan KH Wahid Hasyim yang ludes dibakar massa imbas kerusuhan pada Rabu malam.
Terduga Perusak Telah Diamankan
Beberapa orang yang diduga pelaku pembakaran pos polisi (pospol) Jalan Sabang, Jakarta Pusat diamankan aparat kepolisian.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku.
Baca: Siapa yang Harus Bertanggung Jawab dari Peristiwa Kerusuhan 22 Mei? Ini Pendapat Mahfud MD
"Ini masih kami pilah peran mereka seperti apa, apakah ada yang membakar pospol atau tidak," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (23/5/2019).
Meski demikian, Harry enggan menjelaskan lebih detail berapa orang pelaku perusakan dan penyerangan terhadap petugas kepolisian pada Rabu (22/5/2019) malam lalu.