Kiny Cultura Indonesia Punya Misi Mempromosikan Budaya Indonesia di Kancah Internasional
Kebudayaan telah menjadi ciri dan identitas Indonesia yang juga sekaligus berperan sebagai dasar ketahanan nasional serta pemersatu bangsa.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya akan keragamanan suku bangsa , etnis dan budaya.
Kebudayaan telah menjadi ciri dan identitas Indonesia yang juga sekaligus berperan sebagai dasar ketahanan nasional serta pemersatu bangsa.
Karena itu tidak mengherankan jika “Misi Budaya” yang merupakan sebuah upaya untuk menguatkan pemahaman generasi penerus sejak kecil sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara utuh dalam memahami karakteristik bangsa Indonesia yang penuh dengan beragam suku dan budaya harus terus dijalankan dengan konsisten.
Kiny Cultura Indonesia adalah salah satu Yayasan yang peduli dengan pengembangan kebudayaan di Indonesia. Yayasan Kiny Cultura Indonesia yang berdiri sejak tahun 2016 merupakan anggota dari CID Unesco (Conseil International de la Danse) dan pendiri South Jakarta Section dari CID Unesco.
Yayasan ini senantiasa konsisten untuk menjalankan sejumlah kegiatan seperti edukasi, pelestarian dan promosi budaya Indonesia sebagai langkah untuk terus mempromosikan budaya Indonesia secara global. Seperti yang diungkapkan oleh CEO and Director of Culture and Education of Kiny Cultura Indonesia, Kiki Puspita Sari.
Dikatakannya, salah satu visi dan misi Kiny Cultura Indonesia ialah mempromosikan budaya Indonesia di kancah Internasional, pihaknya bekerjasama dengan Gema Citra Nusantara untuk melatih dan mempersiapkan anak-anak bangsa ini agar dapat memberikan suguhan budaya terbaik dari warisan leluhur.
"Kami bangga karena Indonesia selalu diapresiasi dan menjadi pusat perhatian pada saat festival berlangsung,” ungkap Kiki Puspita Sari disela-sela acara Gelar Warisan Budaya di The Ice Palace Lotte Shopping Avenue, Rabu (26/6/2019).
Dalam menjalankan misinya, Kiny Cultura Indonesia diakuinya bekerjasama dengan Gema Citra Nusantara (GCN) untuk melatih dan mempersiapkan anak–anak bangsa Indonesia agar dapat memberikan suguhan budaya terbaik dari warisan leluhur melalui program edukasi yang dimilikinya.
"Melalui program ini, anak-anak bangsa akan siap untuk mempromosikan Indonesia dengan mengikuti sejumlah kompetisi di kancah Internasional," tutur Kiki.
Gema Citra Nusantara (GCN) merupakan sanggar tari tradisional yang didirikan pada tahun 2004 juga memiliki peran strategis dalam proses pengembangan kebudayaan Indonesia.
Sanggar GCN sudah terdaftar di Dinas Kebudayan dan Permuseuman Provinsi DKI Jakarta di bawah asuhan Ibu Mira Marina Arismunandar. Komunitas ini aktif sebagai peserta dan pengisi acara dalam berbagai festival, event dan
misi kebudayaan yang diselenggarakan oleh KBRI, KJRI dan berbagai organisasi kebudayaan yang ada di luar negeri.
Sebagai perwujudan dari upaya melestarikan budaya Indonesia dan sekaligus ajang promosi di dunia, pada bulan Juli dan Agustus 2019, Yayasan Kiny Cultura Indonesia dan Sanggar GCN akan berkolaborasi dengan membawa 4 grup tarian yang akan berpartisipasi di kompetisi festival tarian internasional diantaranya:
1. Llangollen International Musical Eisteddfod, yang merupakan event tahunan festival music dan tari di Llangollen, North Wales. Festival ini diadakan oleh kerajaan Inggris dan dihadiri langsung oleh Pangeran Charles. Pada ajang ini yang akan menjadi peserta adalah Sanggar Gema Citra Nusantara Junior yang diwakili oleh adik – adik dari berbagai sekolah di Jakarta,
1. International Art-Festival Competition, New Life, Georgia yang diwakili oleh SMA Negeri 70,
3. 20th International Buyukcekmece Culture and Art Festival, Istanbul, Turkey yang akan diwakili oleh SMP dan SMA Al-Izhar Pondok Labu,
4. Dan yang terakhir International Rainbow Folk Festival, Prague yang diwakili oleh SMP Labschool Kebayoran.
Festival–festival yang akan diikuti tersebut merupakan ajang bergengsi yang ada dalam pengawasan serta certified dari UNESCO.
Festival tersebut setidaknya diikuti oleh 50 negara yang terdiri dari 3000 penyanyi, penari, pemusik, dan ditonton hampir sejumlah 50.000 orang setiap tahunnya.
Dan acara “Gelar Warisan Budaya” yang malam ini diselenggarakan oleh Kiny Cultura Indonesia bekerjasama dengan CID Unesco adalah merupakan Gelar
Pamit atau Mini Concert sebelum anak – anak berangkat pada festival dan kompetisi yang sesungguhnya di luar negeri. Sekaligus juga sebagai apresiasi atas keuletan dan kegigihan para penari cilik yang sudah menyiapkan waktu, sikap mental dan disiplin dalam keseriusan untuk ikut berkompetisi ditingkat global. Selain sebagai apresiasi atas keuletan dan kegigihan peserta untuk berlatih sebagai persiapan mengikuti kompetisi di tingkat global “GELAR WARISAN BUDAYA” juga diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk mempromosikan budaya Indonesia.
Kiny Cultura Indonesia akan terus mendedikasikan diri untuk pengembangan kebudayaan Indonesia dan berharap bisa menambah harumnya nama INDONESIA dengan membawa hasil yang gemilang dalam ajang kompetisi yang akan diikuti pada bulan Juli dan Agustus mendatang.
Kiny Cultura Indonesia optimis tim tari dari Indonesia akan memberikan hasil terbaik bagi Indonesia mengingat banyaknya apresiasi yang selama ini senantiasa diberikan kepada Indonesia dalam sejumlah festival berskala International.