Dibesuk Anies Baswedan, PPSU yang Viral Bilang Pengen Nasi Padang
Setiap kali bekerja membersihkan sejumlah ruas jalan di Kelurahan Kelapa Gading Timur, ada saja pria yang menggodanya.
Editor: Choirul Arifin
"Iya benar, Sellha saat ini di RSUD Koja untuk perawatan," ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara AKBP Agung Pitoyo saat dikonfirmasi, Selasa (25/6/2019).
Agung mengungkapkan, insiden tersebut terjadi di Jalan Raya Kelapa Nias arah Selatan, tepatnya di Traffic Light (TL) Nias wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kecelakaan bermula saat sepeda motor Honda Beat bernomor polisi B 3135 ULA yang dikendarai oleh Anang Dwi Prasetyo, melaju dari arah Utara ke Selatan.
Motor tersebut lalu menyerempet Sellha yang sedang menyapu di bagian kiri jalan. "Akibatnya, Sellha mengalami luka di bagian kepala kanan memar, kuping kanan robek, hidung lecet, kepala belakang memar," ungkap Agung.
Sementara, penyerempetan juga mengalami luka. Saat ini dirinya diamankan sekaligus dirawat di Puskesmas Gading.
Sellha Purba merupakan perempuan cantik yang berprofesi sebagai petugas PPSU atau pasukan oranye. Dirinya sempat viral di media sosial karena kecantikannya.
Perempuan berumur 21 tahun itu merupakan petugas PPSU Kelapa Gading Timur. Kecantikan anak kelima dari tujuh bersaudara itu ramai dibicarakan dan dipuji warganet.
Sellha mengaku tidak menyangka foto-fotonya di Facebook menjadi perbincangan publik. Namun demikian, ada perasaan senang mengingat foto-foto tersebut sudah diunggah sejak lama.
“Seneng banget, enggak kepengin juga sih. Awalnya kan emang saya udah lama upload foto-foto gitu di Facebook, cuma saya nggak tahu deh viralnya kenapa,” kata Sellha, Selasa (22/1/2019).
Gadis berdarah Batak itu mengaku pekerjaan sebagai PPSU Kelapa Gading Timur sudah dijalani sejak tiga tahun silam.
Ketika itu lulusan SMA Laphat Plus Jakarta Utara ini dianjurkan ikut tes PPSU setelah gagal dapat pekerjaan. “Udah pasrah, capek, enggak ada hasilnya. Tapi sekarang puas jadi PPSU,” ucapnya.
Proses pendaftaran menjadi PPSU pun tidak mudah. Sellha tidak bisa menebus ijazahnya karena memiliki tunggakan Rp 5 juta.
Alhasil, Sellha pun merogoh kocek Rp 200 ribu untuk legalisir ijazah untuk keperluan administrasi. “Saya waktu itu minta legalisir aja, ke sekolah bayar Rp 200 ribu karena daftarnya pake legalisir aja bisa."
"Ijazah saya belum diambil sampai sekarang, bukannya enggak mampu, tapi masih banyak keperluan lain,” katanya.