Polisi Dalami Insiden Penembakan Anjing Menggunakan Senapan Angin di Tangerang
Kepolisian akan mendalami peristiwa penembakan seekor anjing di Perumahan Water Point Citra Raya, Tangerang, Banten.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Sabilul Alif, mengatakan, pihaknya akan mendalami peristiwa penembakan seekor anjing di Perumahan Water Point Citra Raya, Tangerang, Banten.
Penembakan dilakukan seorang warga menggunakan senapan angin.
"Kami akan tindak lanjuti karena penggunaan senjata termasuk senjata angin telah diatur dalam perundang-undangan," ujar Sabilul saat dikonfirmasi, Selasa (13/8/2019).
Baca: Mayat Ni Wayan Semetri Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Diduga Jadi Korban Tabrak Lari
Baca: Putra Fairuz Nangis Dibully Ikan Asin, Barbie Kumalasari Ungkap Alasan Pilih Rahasiakan dari Galih
Baca: Pernah Jalin Hubungan Asmara, Vanessa Angel Blak-blakan Soal Ruben Onsu Pernah Berselingkuh
Sabilul mengatakan insiden tersebut menjadi perhatian jajarannya karena terdapat regulasi yang ketat untuk penggunaan senjata.
"Penggunaan senjata telah diatur ketat agar tidak disalahgunakan," tutur Sabilul.
Seperti diketahui, peristiwa penembakan itu diunggah dalam sebuah postingan di akun instagram @anstlucia, Selasa (13/8/2019).
Dalam unggahan tersebut, sang pemilik akun menceritakan jika anjing tersebut ditembak di hadapan anak-anak yang sedang bermain di sekitar kompleks perumahan.
Baca: 5 Tempat Belanja Murah Meriah di Hong Kong, Penggemar Barang Antik Bisa Mampir ke Cat Street
Baca: Hamdani Daeng Tawarkan Dua SPG Kosmetik Layani Hidung Belang, Tarif Short Time Rp 1,5 Juta
"Penembakan terjadi lagi ke anjing enggak bersalah di komplek Perumahan Water Point @citraraya. Yang menembak memakai senjata angin, menembak brutal ini anjing berkali-kali di depan anak-anak yang lagi bermain di situ," bunyi unggahan itu.
Anak-anak yang menyaksikan peristiwa penembakan tersebut pun mengalami trauma.
Terduga pelaku penembakan diduga merupakan warga yang tinggal di perumahan tersebut.
"Anak-anak ini shock dan mereka nangis, trauma, padahal bapak yang menembak ini mempunyai anak. Ketika didatangi rumahnya, dia mau membawa keluar senjatanya dan menodong saya, lalu dengan angkuhnya dia bilang dia yang menembak. Mediasi pun dilakukan, tidak ada itikad baik dari pihak penembak untuk meminta maaf datang kepada kami. Pihak RT pun terkesan meremehkan masalah ini," tambah unggahan tersebut.