Sempat Viral Karena Bopong Jenazah Keponakannya, Supriyadi Tak Salahkan Pihak Puskesmas Cikokol
"Enggak masalah, kalau puskesmas kan melaksanakan prosedur kerja karena dia ada aturan, dia menjelaskan itu untuk membawa pasien," kata Supriyadi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Tayangan video yang menampilkan seorang pria membopong jenazah seorang anak sempat viral di media sosial.
Pria yang ada di video tersebut bernama Supriyadi (40), paman yang menggendong jenazah keponakannya dari Puskesmas Cikokol, Tangerang, Banten.
Baca: Mayat Pria Ditemukan Hampir Melepuh di Rumahnya, Tetangga Duga Meninggal Karena Serangan Jantung
Alasan Supriyadi melakukan hal itu karena Pusksesmas Cikokol menolak memberi pinjaman mobil ambulans.
Namun, Supriyadi tidak menyalahkan pihak puskesmas.
"Enggak masalah, kalau puskesmas kan melaksanakan prosedur kerja karena dia ada aturan, dia menjelaskan itu untuk membawa pasien," kata Supriyadi ketika ditemui di kediamannya di kawasan Kampung Kelapa Indah, Cikokol, Tangerang, Minggu (25/8/2019).
Ia bahkan mengatakan, pihak puskesmas sudah berusaha membantu dengan memberikan sejumlah nomor telepon agar mendapat mobil jenazah untuk membawa keponakannya, Muhammad Husen (9), yang tewas hanyut di Kali Cisadane.
Hanya saja ia menyayangkan nomor-nomor yang diberikan tersebut tidak ada yang merespons permintaan Supriyadi.
Selain itu, sebelum ia menggendong jenazah Husen, pihak puskemas masih mengusahakan mobil jenazah untuk mengangkut Husen.
"Di dalem (puskemas), dia (petugas) lagi hubungin tuh, bilang ke saya 'Pak tunggu sebentar lagi saya hubungi'. Ya udah saya bilang, 'Pak, mohon maaf kalau emang udah enggak bisa lebih baik saya bawa aja'," ujar Supriyadi menceritakan percakapannya dengan petugas puskesmas.
Baca: Mantan Panglima Laskar Jihad Jafar Umar Thalib Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di RS Harapan Kita
Setelah itu, barulah Supriyadi mengangkat Husen menuju jalan raya agar ia bisa membawa jenazah keponakannya tersebut dengan sepeda motor.
Ia ingin agar jenazah keponakannya itu segera dimakamkan. (Jimmy Ramadhan Azhari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Paman yang Gendong Jenazah Keponakan Tak Salahkan Puskesmas Cikokol
Supriyadi ingin pastikan keponakannya meninggal
Kepada wartawan, ia lantas menceritakan kejadian sebenarnya yang terjadi pada Jumat (23/8/2019) lalu.
Awalnya, kata Supriyadi, ia mendapat kabar bahwa keponakannya tersebut hanyut di Kali Cisadane sekitar pukul 15.00 WIB.
"Saya dapat info jam 15.00 WIB. Sampai di sana korban sudah ditemukan," kata Supriyadi.
Saat ditemukan, ia menduga bahwa keponakannya tersebut telah meninggal dunia. Namun untuk memastikan hal tersebut, dibantu oleh warga sekitar, ia membawa Husen ke Puskesmas Cikokol menggunakan sepeda motor.
Baca: Hesti Purwadinata Angkat Bicara Soal Pesan Intens Suaminya dengan Perempuan Lain
Baca: Reaksi Hanung Bramantyo Usai Menyentuh Langsung Naskah Asli Bumi Manusia
Baca: Kerap Tolak Tawaran Peran Utama dalam Drama, Kim Jae Wook Angkat Bicara
Setiba di sana pihak puskesmas langsung membantu memeriksa keadaan korban.
"Dia (dokter Puskesmas) bilang, 'Pak saya cuma bisa berusaha'. Saya bilang enggak apa-apa, kalau emang enggak ketolong emang sudah takdir," ujarnya.
Ternyata dugaan Supriyadi benar, keponakannya tersebut sudah tidak lagi bernafas. Supriyadi pun berniat untuk membawa jenazah Husen pulang untuk segera dimakamkan.
Ambulans bukan untuk jenazah
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dr Liza membenarkan bahwa ada aturan yang melarang ambulans di puskesmas dipakai untuk mengantarkan jenazah.
"Iya, ambulansnya yang Puskesmas Cikokol 119 lho, bukan ambulans biasa. Di dalamnya itu ada alat kesehatan, ventilitator, oksigen segala macam. Jadi kalau mau dipakai buat jenazah pun itu harus dikeluarin, kan enggak mungkin itu nempel," ucapnya ketika dihubungi terpisah.
Liza mengatakan pihaknya akan menjelaskan terkait SOP ambulans dan alternatif yang bisa dipakai untuk jenazah, Senin (26/8/2019) besok.
"Besok jam 10.00 WIB ya. Kita cerita, jadi ambulans tuh sebenarnya pelayanan gimana," tuturnya.
Reaksi Wali Kota Arief R Wismansyah
Video sang paman membopong Husein viral sampai menarik perhatian Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah yang turut memberikan penjelasan melalui akun Instagramnya, Minggu (25/8/2019).
Ada tiga foto yang diunggah Arief Wismansyah di akun Instagramnya.
Ia yang berkemeja batik dan berpeci hitam didampingi jajarannya melayat ke rumah duka Husein.
"Takziah ke keluarga almarhum ananda Husein dan menyampaikan permohon maaf atas kekurangsigapan petugas puskesmas," tulis Arief dalam keterangan postingannya.
• Siram Korban dengan Air Cabe, Samsul Nekat Rudapaksa Anak Majikan: Pelaku Lari saat Aksinya Tepergok
Arief Wismansyah sempat menyinggung kesalahan anak buahnya di Puskesmas Cikokol yang tak bersedia mengantarkan jenazah Husein ke rumah duka.
Wali Kota Tangerang dua periode ini mengaku sudah menegur pihak Puskesmas Cikokol dan memerintahkan Dinas Kesehatan mengubah SOP perihal penggunaan mobil ambulans.
"Saya juga memberikan teguran langsung serta memerintahkan pembenahan pada SOP pelayanan di Dinas Kesehatan."
"Terutama Puskesmas untuk mengedepankan hal-hal yang bersifat gawat darurat atas dasar kemanusiaan," Arief Wismansyah menambahkan.
Penjelasan Arief Wismansyah tuai komentar sejumlah netizen.
Pendapat mereka beragam, salah satunya pembenahan SOP tak menyelesakan masalah.
"Mohon maaf pak wali saya rasa ini tidak cukup hanya sebatas pembenahan SOP saja, harus ada sanksi jg berdasarkan atas nama kemanusiaan jg. Tolong dievaluasi lg SDM di puskesmas kota Tangerang, karna bukan kali ini saja kasus di dunia kesehatan kota Tangerang," komentar akun @mira_mahmudah.
• Resmi Dirilis, Berikut Spesifikasi Samsung Galaxy A30s Lengkap dengan Penampakan & Varian Warnanya
• Terkejut saat Lihat Subscribers & Followers Baim Wong, Lima Bule Italia Heboh: You Famous?
"Pecat kepala Puskesmasnya pak....kalau perlu sidak tuh Dinas Kesehatannya...gimana ini tanggung jawabnya dinas kesehatan pada orang yg jadi tanggung jawab di wilayahnya..." tulis akun @el_edymo.