TERPOPULER: Fakta di Balik Kisah Viral Pria Gendong Jenazah karena Ditolak Pakai Ambulans
Beredar sebuah video yang menunjukkan seorang pria membopong jenazah bocah yang jadi korban tenggelam dengan berjalan kaki.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Beredar sebuah video yang menunjukkan seorang pria membopong jenazah bocah yang jadi korban tenggelam dengan berjalan kaki.
Hal ini dilakukan lantaran ambulans di Puskesmas terkait menolak untuk mengantar ke rumah duka.
Dinkes Tangerang memohon maaf dan menyebut keputusan tersebut sesuai dengan SOP.
Sebuah video beredar di media sosial yang menunjukkan seorang pria tengah membopong jenazah keponakannya yang ditutup kain.
Baca: Viral di Medsos Gara-gara Dikritik Riyanni Djangkaru, Apa Itu Instalasi Gabion?
Baca: Viral, Pemuda 24 Tahun Nikahi Sinden Berusia 50 Tahun, Begini Ceritanya
Jenazah tersebut merupakan jenazah Muhammad Husein (8), korban tenggelam di Sungai Cisadane, Tangerang, Jumat (23/8/2019).
Husein dan satu orang temannya bernama Fitrah Adi Hidayah (12) menjadi korban hanyut saat bermain di tengah Sungai Cisadane.
Bocah 8 tahun tersebut sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat yakni Puskesmas Cikokol.
Sayangnya, nyawa Husein sudah tidak tertolong lagi.
Kesedihan keluarga semakin bertambah saat pihak Puskesmas Cikokol menolak meminjamkan ambulans untuk mengantarkan jenazah Husein.
Mengetahui hal tersebut, seorang pria yang juga paman langsung membopong jenazah anaknya menuju kediamannya di Kampung Kelapa, Kota Tangerang.
Tampak dalam video yang beredar, paman Husein, Supriyadi berjalan kaki membopong jenazah anaknya.
Sampai di sebuah jembatan saat akan menaiki tangga, seorang pengendara mobil berbaik hati mengantarkan jenazah Husein.
Warga tampak berkerumun berusaha membantu ayah Husein untuk masuk ke dalam mobil tersebut.
Pihak Puskesmas tidak bisa mengantarkan jenazah Husein menggunakan ambulans dengan alasan ambulans hanya diperuntukkan untuk pasien yang masih bernyawa.
Alasan tersebut dianggap sesuai dengan SOP (standar operasional) Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Selain itu, ambulans hanya diperuntukkan bagi pasien dalam kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan tidakan segera.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi.
Baca: VIRAL Dosen UNS Tegur Mahasiswa di Siaran Langsung Dota 2: Segera Konsul, Tahun Depan Bapak Pensiun
Baca: Setelah Viral #garagaragempi Gading Marten Sempat Dikira Belum Move On dari Gisel, Ternyata Begini!
Menurut Liza, alat-alat medis dalam ambulans harus selalu dalam keadaan steril.
Liza menyebut, penggunaan ambulans untuk mengantar jenazah ditakutkan akan berdampak pada kondisi alat-alat medis untuk pasien selanjutnya.
"Kalau digunakan untuk jenazah, khawatir akan berdampak pada pasien yang nantinya menggunakan ambulans tersebut," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/8/2019), dikutip dari Wartakotalive.com.
Mewakili Pemkot Tangerang, Liza meminta maaf kepada keluarga Husein atas ketidak nyamanan tersebut.
"Mewakili Pemkot Tangerang, saya mohon maaf kepada keluarga korban yang tenggelam."
Liza menambahkan, selain mobil ambulans Pemkot Tangerang juga menyediakan mobil jenazah gratis yang dapat dimanfaatkan.
"Selain ambulans, Pemkot juga telah menyediakan fasilitas mobil jenazah melalui panggilan darurat 112," ungkapnya.
Pada Jumat (23/8/2019), Husein dan ketiga temannya bermain di Sungai Cisadane.
Husein dan Fitrah Adi dikabarkan tenggelam pada pukul 14.30 WIB karena terseret arus.
Jenazah Husein kemudian ditemukan satu jam setelah peristiwa tersebut.
Sementara Fitrah Adi ditemukan sekitar pukul 21.52 WIB oleh Tim SAR gabungan.
Fitrah Adi juga ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
(Tribunnews.com/Miftah)