Bongkar Praktik Pungli, Guru Honorer Rumini Kini Jadi Pengangguran dan Kesulitan Keuangan
Malang nian nasib Rumini (44), mantan guru honorer SDN Pondok Pucung 2 Tangerang Selatan ini.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Malang nian nasib Rumini (44), mantan guru honorer SDN Pondok Pucung 2 Tangerang Selatan ini.
Ia kesulitan ekonomi karena menganggur setelah membongkar dugaan praktik pungutan liar atau pungli di sekolahnya itu.
“Sekarang saya nganggur setelah dipecat dari sekolah.
Sudah dua bulan saya tidak dapat kerjaan,” ujar Rumini kepada Wartakotalive.com, Kamis (29/8/2019).
Dirinya menyebut semakin sulit mencari pekerjaan setelah membongkar dugaan praktik pungli itu.
Baca: Tak Sadar 3 Putranya Telah Dibantai Saminah, Misem Tiap Tahun Selalu Memasakkan Makanan Lebaran
Baca: Aulia Kesuma Wanita Cantik Keibuan Tapi Sadis, Habisi Suami dan Anak Tiri Demi Bayar Utang
Bahkan ia merasa terasing jika mendaftar sebagai guru di tiap-tiap sekolah.
“Saya sudah ngelamar, tapi dicuekin. Mereka malah ketakutan kalau saya ngajar di sekolah.
Langsung ditolak aja lamaran saya, karena semua kan pada tahu kalau saya yang bongkar kasus pungli,” ucapnya.
Sudah menganggur lama, Rumini pun kesulitan dalam segi keuangan.
Untuk biaya makan dankehidupan sehari-hari saja susah.
“Sehari-hari untuk makan saya dibantu sama saudara-saudara.
Pergi ke rumah nenek di Bengkulu sambil nunggu putusan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany soal pungli ini,” kata Rumini.
Rumini buka suara soal dugaan pungli iuran les komputer dan pembelian buku.
Menurutnya orang tua murid harus membayar selama anaknya sekolah di situ.
Inspektorat Tangerang Selatan pun membeberkan hasil penyelidikan terkait kasus tersebut.
Hasilnya memang terbukti bahwa sekolah ini telah melakukan pungli.
Tantang Airin
Rumini pun berharap agar Airin Rachmi Diany berani memberantas praktik korupsi tersebut.
“Ibu Wali Kota berani enggak membongkar terang-terangan pungli di Tangsel ini.
Harusnya sesuai dengan janji kampanyenya dong,” ujar Rumini ditemui Rabu (28/8/2019).
Dirinya menyinggung soal slogan Kota Tangerang Selatan yakni Cerdas, Modern dan Religus.
Rumini menyebut di akhir masa jabatan sebagai Wali Kota, Airin harus dapat menyelesaikan praktik busuk ini.
Hal itu dilakukan agar pungutan liar tidak terjadi turun temurun di Tangerang Selatan.
“Dia (Airin) kan Wali Kota sudah dua periode di Tangsel. Di akhir jabatannya ini berani tidak membongkar praktik pungli itu.
Ini kan sudah jelas secara kasat mata, tanpa harus ditutupi,” kata Rumini. (Andika Panduwinata)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Menganggur Setelah Bongkar Dugaan Pungli di Sekolah, Rumini Mantan Guru Honorer Kini Kesulitan Uang