Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Buru Dukun Santet yang Miliki Keterkaitan dengan Kasus Pembunuhan Pupung Sadili

Dukun santet yang disebut-sebut miliki keterkaitan dengan kasus pembunuhan Pupung Sadili dan Dana bernama Aki

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Polisi Buru Dukun Santet yang Miliki Keterkaitan dengan Kasus Pembunuhan Pupung Sadili
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menunjukan barang bukti saat rilis kepemilikan narkoba oleh Umar Ohoiten atau Umar Kei di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (15/8/2019). Polda Metro Jaya menetapkan Umar Kei sebagai tersangka kepemilikan narkoba jenis sabu seberat 2,91 gram dan juga menyita senjata api jenis revolver dengan enam buah butir peluru. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dukun santet yang disebut-sebut miliki keterkaitan dengan kasus pembunuhan ayah dan anak tiri bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M Adi Pradana alias Dana (23) telah dideteksi kepolisian.

Dukun sante tersebut bernama Aki.

Sedangkan jasad Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan M Adi Pradana alias Dana (23) yang dibunuh istrinya Aulia Kesuma (45) ditemukan terpanggang dalam mobil di Sukabumi, Minggu (25/8/2019).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan Aki sempat berupaya menyantet korban atas permintaan otak pembunuhan berencana ini yakni Aulia Kesuma (45), namun gagal.

"Keberadaannya sudah dideteksi petugas."

"Saat ini, masih dalam pengejaran," kata Argo, Selasa (10/9/2019).

Sebelumnya, kata Argo, Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah rampung menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan ayah dan anak yakni Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan M Adi Pradana alias Dana (23), yang jenazahnya ditemukan dalam keadaan terbakar di Sukabumi, Minggu (25/8/2019).

BERITA REKOMENDASI

Totalnya ada 62 adegan dalam rekonstruksi yang digelar di tiga lokasi pada Kamis (5/9/2019) dan Senin (9/9/2019).

Argo mengatakan dengan rampungnya rekonstruksi, penyidik saat ini fokus pada pemberkasan kasus serta mencari satu orang lagi yang diduga terkait dengan rencana pembunuhan ini

Seperti diketahui Polda Metro Jaya sudah mengamankan 7 tersangka dalam kasus ini.

"Kami masih cari satu orang lagi, yakni dukun santet M alias Aki. Ia dukun santet yang gagal menyantet korban dan diduga turut serta menyiapkan rencana pembunuhan kepada korban," kata Argo, Selasa (10/9/2019).

 Audisi Dihentikan Usai Dikritik KPAI, Sekolah Bulu Tangkis PB Djarum Tetap Jalan

 Lapak Dibongkar, Pedagang Nasi Kapau Senin Libur

 Pasien Pengidap Sakit Paru-paru Diberi Obat Kedaluwarsa di Depok, Wali Kota: Sanksinya Teguran

 DPRD Usulkan Posisi Wakil Gubernur DKI Jakarta Dijabat Lebih dari 1 Orang

Meski begitu, Argo tidak menjelaskan secara detail penyiapan seperti apa yang dilakukan Aki, untuk membunuh kedua korban.


"Perannya seperti apa, akan kita ketahui secara pasti dan jelas, jika yang bersangkutan sudah berhasil kita amankan," katanya.

Namun katanya dari hasil pemeriksaan para tersangka lain, selain berupaya menyantet korban, Aki merupakan penghubung yang membuat Aulia merekrut Agus dan Sugeng asal Lampung untuk membantunya membunuh kedua korban.

Sebelumnya, Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi lanjutan kasus pembunuhan ayah dan anak yakni Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54), dan M Adi Pradana alias Dana (23), yang jenasahnya ditemukan terbakar di Sukabumi, Minggu (25/8/2019).

Rekonstruksi lanjutan digelar di Lapangan Ditsabhara Polda Metro Jaya, Senin (9/9/2019) siang.

"Ada tiga adegan dalam rekonstruksi lanjutan yang digelar di Lapangan Ditshabara Polda Metro, hari ini," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Senin (9/9/2019).

Dalam rekonstruksi lanjutan ini, hanya Aulia Kesuma (45) isteri muda korban Pupung, yang merupakan otak pembunuhan, yang dihadirkan.

Sementara, enam tersangka lainnya tidak.

Selain itu untuk tersangka Kelvin (25), yang merupakan anak Aulia juga tidak dihadirkan karena masih dirawat di RS Polri, Kramatjati, akibat luka bakar yang dideritanya.

Kelvin diperankan petugas dalam rekonstruksi ini.

Rekonstruksi pembakaran jenazah Pupung dan Dana di dalam mobil itu digelar di Lapangan Sabhara, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2019). Pantauan Kompas.com, adegan rekonstruksi itu menghadirkan tersangka Aulia Kesuma (AK).
Rekonstruksi pembakaran jenazah Pupung dan Dana di dalam mobil itu digelar di Lapangan Sabhara, Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2019). Pantauan Kompas.com, adegan rekonstruksi itu menghadirkan tersangka Aulia Kesuma (AK). (KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA)

Pantauan Warta Kota, di lapangan Ditsabhara, Senin siang, tersangka utama atau otak pembunuhan kasus ini Aulia Kesuma, terlihat santai dan sangat tenang menjalani rekonstruksi.

Ia mengenakan baju tahanan warna oranye dan berjilbab biru. Aulia dijaga dua petugas.

Ditengah lapangan ada dua mobil Calya yang dipakai untuk rekonstruksi ini.

Rekonstruksi dimulai dengan adegan saat Aulia dan Kelvin yang mengendarai dua mobil berbeda tiba di lokasi kejadian di Sukabumi.

Aulia mengendarai mobil Calya dan berada di depan mobil yang dikendarai Kelvin.

Kelvin mengendarai mobil berjenis sama dan membawa dua jenasah korban yang ditaruh di sisi bagasi hingga tengah mobil.

Kemudian, Kelvin menyiramkan bensin dari 8 botol air mineral ke tubuh kedua jenasah di dalam mobil.

Setelah itu, Kelvin menyulutkan api dari korek api, ke tubuh kedua korban. Saat menyulutkan api, Kelvin masih berada di belakang kemudi.

Karenanya api juga menyambar sebagian tubuh Kelvin.

Dua tersangka eksekutor pembunuhan ayah-anak di Lebak Bulus, Agus dan Sugeng, Kamis (5/9/2019).
Dua tersangka eksekutor pembunuhan ayah-anak di Lebak Bulus, Agus dan Sugeng, Kamis (5/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/Annas Furqon Hakim)

Ia kemudian keluar mobil dan naik ke mobil yang dikemudikan Aulia. Aulia menunggu sekitar 5 meter dari mobil berisi jenasah yang dibakar Kelvin.

"Dengan tiga adegan direkonstruksi ini, maka total adegan adalah 62 adegan," kata Argo.

Sebelumnya rekonstruksi kasus ini telah digelar di dua lokasi, Kamis (5/9/2019) lalu, namun belum rampung.

Yakni di Apartemen Kalibata City, yang menjadi tempat perencanaan dan penyiapan pembunuhan, serta di rumah korban yakni di Jalan Lebak Bulus 1, Kav 129, Blok U 15, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, yang merupakan lokasi pembunuhan.

Ada 59 adegan yang diperagakan para tersangka dalam rekonstruksi itu.

Meski begitu, rekonstruksi kasus pembunuhan berencana yang diotaki isteri muda korban Pupung, yakni Auli Kesuma (45) dan anak Aulia, Kelvin (25/9/2019) ini, ternyata belum rampung seluruhnya.

Karenanya rekonstruksi dilanjutkan di lapangan Ditsabhara Polda Metro, Senin siang ini.

Argo mengatakan mobil Calya berisi kedua jenasah korban dikemudikan Kelvin, sementara Aulia mengendarai mobil Calya lainnya. Mobil yang dikendarai Aulia berada di depan mobil berisi dua jenazah yang dikendari Kelvin, menuju Sukabumi.

Di sanalah, mobil berisi dua jenazah itu dibakar.

Meskipun pembakaran mobil berisi jenasah kedua korban itu terjadi di Cidahu, Sukabumi, menurut Argo rekonstruksi tidak harus dilakukan di lokasi kejadian yang sebenarnya. "Bisa juga direkonstruksi di Mapolda Metro Jaya," katanya.

Ia mengatakan rekonstruksi dilakukan untuk mengetahui kejadian sebenarnya secara lebih detail dan rinci, serta melihat apakah keterangan para tersangka sesuai dengan apa terjadi di lapangan.

Sebelumnya Argo mengatakan pihaknya sudah menetapkan 7 tersangka dalam kasus pembunuhan berencana ini dan semuanya sudah diamankan pihaknya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Polisi Ungkap Keberadaan Dukun Santet Kasus Pembunuhan Ayah dan Anak Terbongkar Ada di Lebak Bulus

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas