Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Al-Azhar yang Kritis Usai Demo Disebut Meninggal, Keluarga Membantahnya, Begini Kondisinya

Beredar informasi lewat pesan singkat whatsapp yang menyebut mahasiswa Universitas Al-Azar bernama Faisal Amir (21) tewas setelah kritis usai demo.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Mahasiswa Al-Azhar yang Kritis Usai Demo Disebut Meninggal, Keluarga Membantahnya, Begini Kondisinya
TRIBUN/IQBAL FIRDAUS
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas melakukan aksi demo di depan Gedung DPR-MPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). Massa melakukan aksi penolakan RKUHP dan RUU KPK serta beberapa isu yang sedang mengundang kontroversi di masyarakat. TRIBUNNEWS.COM/IQBAL FIRDAUS 

Seorang Mahasiswa Pendemo Kritis di RS Pelni, Terjadi Pendarahan di Kepala


Massa membakar Polsubsektor Palmerah hingga api mengepul di seluruh bagian kantor (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)
Massa membakar Polsubsektor Palmerah hingga api mengepul di seluruh bagian kantor (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma) ()

Faisal Amir (21), mahasiswa Univeristas Al-Azhar terpaksa dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisinya kritis.

Ia ikut berdemo menolak RUU RKUHP dan hasil revisi UU KPK tapi di lapangan pecah bentrok dengan petugas kepolisian di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat.

Amir harus menjalani perawatan intensif di RS Pelni setelah mengalami luka di bagian kepala dan lengan kanannya.

"Dari hasil rontgen, Faisal mengalami luka retak dari jidat kiri sampai ke bagian kepala sebelah kanan."

"Kemudian, bahu kanannya patah dan ada luka memar di dada sampai lengannya," ucap Rahmat Ahadi (27), kakak korban, Rabu (25/9/2019) dini hari.

Akibat luka cukup serius pada kepala, Rahmat menyebut saat ini sang adik masih menjalani operasi untuk menghentikan pendarahan di otaknya.

BERITA TERKAIT

"Terakhir saya lihat kondisinya kata dokter ada pendarahan di otak sehingga saat ini sedang dilakukan operasi untuk menghentikan pendarahannya," ujarnya saat ditemui di RS Pelni.

Meski demikian, ia mengaku masih belum bisa memastikan penyebab sang adik mengalami luka serius di bagian kepalan.

"Dia terpencar dari rombongan setelah polisi menembaki gas air mata, teman-temannya enggak tahu di mana dia," kata Rahmat.

"Kemudian ada seorang mahasiswa lainnya sekira pukul 17.40 WIB menemukan Faisal sudah enggak sadar di dekat Restoran Pulau Dua," tambahnya menjelaskan.

Sementara itu, Iman, saksi mata menuturkan, dirinya menemukan Faisal sudah bersimbah darah di sebuah basement yang berada di dekat Restoran Pulau Dua.

"Saat itu saya sedang lari menyelamatkan diri ke Restoran Pulau Dua, tiba-tiba ada teriakan dari bawah ada mahasiswa yang jatuh," ucapnya.

Mendengar ada teriakan yang menyebut seorang mahasiswa jatuh, mahasiswa IDP Education ini pun langsung menuju asal suara tersebut.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas