Pos Polisi di Slipi yang Dirusak Massa Saat Demo Kemarin Sisakan Coretan 'Kami Rindu Pak Soekarno'
Namun, terlihat ada beberapa bagian Pos Polisi yang hangus bekas terbakar, diantaranya di bagian kiri dan belakang Pos Polisi.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pos Polisi Lalu Lintas Slipi yang ada di kolong Jembatan Slipi, Jakarta Barat turut menjadi amukan massa dalam kericuhan pada Selasa (24/9/2019) malam.
Pantauan wartawan TribunJakarta.com, secara umum kondisi Pos Polisi masih terlihat utuh.
Kaca jendela yang ada di samping kiri juga terlihat pecah.
Terpal putih terlihat menutupi pintu dan bagian Pos Polisi yang dicoret-coret massa menggunakan pilok.
Kendati begitu, terlihat ada spanduk yang tercopot dan terlihat tulisan "Kami Rindu Pak Soekarno".
Saat ini area Pos Polisi juga telah dipasangi garis polisi.
Tak terlihat ada petugas kepolisian yang berjaga di sekitar Pos Polisi. Hanya ada petugas dari Suku Dinas Lingkungan Hidup yang sedang membersihkan sisa-sisa pecahan kaca di lokasi kejadian.
Dalam peristiwa ini, Polres Metro Jakarta Barat telah mengamankan sebanyak 17 pelaku yang diduga terlibat dalam pengerusakan dan pembakaran Pos Polisi Slipi.
Baca: Menkumham Sebut Demo Mahasiswa Ditunggangi Pihak Tertentu
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Hengki Hariyadi dari para pelaku yang diamankan, mayoritas masih di bawah umur dan berasal dari luar Jakarta.
Hengki mensinyalir, aksi anarkis tersebut ditungggangi oleh oknum kelompok tertentu yang sengaja ingin menimbulkan kericuhan seperti saat kerusuhan 21 dan 22 Mei lalu.
"Saat ini kami bersama Polda Metro Jaya masih terus berusaha mendalami pola yang digunakan para pelaku. Sebab, aksi yang terjadi hari ini diduga menggunakan pola yang sama saat aksi 22 Mei yang lalu," kata Hengki kepada wartawan, Rabu (25/9/2019).
Polisi Sebut Ada Kesamaan Pola Pelaku Pembakar Pos Lantas Slipi dengan Aksi 22 Mei
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut ada kesamaan pola antara pelaku pembakaran Pos Lantas Slipi dengan insiden kerusuhan pada 21 dan 22 Mei lalu.
Hal tersebut berdasarkan proses pemeriksaan terhadap 17 pelaku pengerusakan dan pembakaran Pos Polisi yang telah diamankan pihaknya.
"Saat ini kami bersama Polda Metro Jaya masih terus berusaha mendalami pola yang digunakan para pelaku. Sebab, aksi yang terjadi hari ini diduga menggunakan pola yang sama saat aksi 22 Mei yang lalu," kata Hengki kepada wartawan, Rabu (25/9/2019).
Hengki mensinyalir, aksi anarkis tersebut ditungggangi oleh oknum kelompok tertentu yang sengaja ingin menimbulkan kericuhan.
Terlebih, dari para pelaku yang diamankan, polisi menemukan beberapa benda yang memang telah disiapkan untuk berbuat kericuhan.
Diantaranya, bom molotov, gir, batu, dan petasan.
"Kami mencurigai aksi anarkis tersebut ditunggangi oleh oknum yang ingin memanfaatkan situasi dan kondisi saat ini," kata Hengki.
Hengki menambahkan, dari ke-17 pelaku yang telah diamankan, mayoritas masih di bawah umur dan bukan warga Jakarta.
Diketahui, Pos Polisi Slipi, Jakarta Barat menjadi salah satu sasaran aksi anarkis massa buntut dari bentrokan di Gedung DPR MPR pada Selasa (24/9/2019) malam.
Polisi Tangkap 17 Pembakar Pos Lantas Slipi, Mayoritas di Bawah Umur dan Ada Asal Luar Jakarta
Polres Metro Jakarta Barat telah mengamankan 17 orang pelaku pengrusakan dan pembakaran Pos Lantas Slipi.
Meski tak menjabarkan identitas pelaku, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut, mayoritas pelaku merupakan anak dibawah umur.
"Saat ini kami sudah mengamankan sebanyak 17 orang terkait kasus pengerusakan dan pembakaran Pos Lantas Slipi. Mirisnya, dari para pelaku yang berhasil diamankan rata-rata mereka masih dibawah umur," ujar Hengki kepada wartawan, Rabu (25/9/2019).
Hengki menuturkan, dari para pelaku, polisi mengamankan barang bukti yang memang disiapkan untuk berbuat aksi anarkis.
"Beberapa barang bukti kami amankan yakni berupa bom molotov, gir, batu, dan petasan," kata Hengki.
Saat ini, para pelaku pun tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Metro Jakarta Barat.
Diduga kuat, para pelaku ini ditunggangi oleh oknum tertentu untuk berbuat kerusuhan.
"Para pelaku yang diamankan juga berasal dari luar Jakarta. Ini yang patut kita curigai dan akan terus kita dalami," kata Hengki.
Diketahui, Pos Lantas Slipi, Jakarta Barat menjadi salah satu sasaran aksi anarkis massa buntut dari aksi unjuk rasa penolakan RKHUP dan Revisi UU KPK di Gedung DPR RI yang berakhir ricuh pada Selasa (24/9/2019) malam.