Dinas Lingkungan Hidup DKI Kumpulkan 14,5 Ton Sampah Bekas Demo Pelajar di Sekitar Gedung DPR
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan 14,5 ton sampah usai aksi demo yang terjadi pada Rabu (25/9/2019) kemarin.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengumpulkan 14,5 ton sampah usai aksi demo yang terjadi pada Rabu (25/9/2019) kemarin.
Jumlah itu terdiri dari 9 ton dari sekitar Gedung DPR/MPR dan 5,5 ton dari sekitar Palmerah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan timbulan sampah pascakegiatan unjuk rasa pada Rabu (25/9/2019) tersebar di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Khusus untuk menangani sampah usai aksi demo di sekitar Gedung DPR/MPR, personel yang dikerahkan sebanyak 100 orang, terdiri atas 50 orang berasal dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat serta ditambah 50 orang PPSU.
Baca: Moeldoko Akui Istana Siap Terima Mahasiswa Kalau Aksi, Ketua BEM UGM Tersenyum Sambil Angkat Jempol
Baca: Jadi Anggota Paskibra, 6 Fakta Ketua BEM UI Manik Marganamahendra, Layangkan Mosi Tak Percaya ke DPR
Armada yang dikerahkan ada 4 unit road sweeper atau kendaraan penyapu jalan otomatis, 1 unit truk sampah jenis compactor besar, 3 unit truk sampah jenis typer, dan 3 unit pickup pengawas kebersihan kota.
“Volume sampah yang dikumpulkan 40 meter kubik atau sekitar 9 ton. Jenis sampahnya berupa batu/puing serta sisa makanan dan minuman,” kata Andono, Kamis (26/9/2019).
Andono menerangkan konsentrasi timbulan sampah paling banyak berada di belakang Gedung DPR/MPR, serta di sekitar Gedung Manggala Wanabakti dan Slipi.
“Kegiatan penanganan sampah dimulai pukul 22.00 WIB (25/9) dan selesai pukul 05.00 WIB (26/9),” ucapnya.
Sementara untuk wilayah Jakarta Barat, konsentrasi timbulan sampah berada di 4 lokasi sekitar Palmerah, yaitu Jalan Palmerah Utara, Jalan S. Parman Bundaran Slipi, Jalan S. Parman Tomang Raya, dan Jalan KS Tubun.
“Personel yang dikerahkan sebanyak 100 orang dari Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat,” kata Andono.
Terkait armada, ada satu unit road sweeper atau kendaraan penyapu jalan otomatis, satu unit truk sampah jenis compactor, dua unit truk sampah jenis typer, serta delapan unit pickup pengawas kebersihan kota.
“Volume sampah yang dikumpulkan 25 meter kubik atau sekitar 5,5 ton. Jenis sampahnya berupa batu/puing, bekas bakaran, serta sisa makanan dan minuman,” ujar Andono.
Proses kegiatan penanganan sampah di sekitar Palmerah itu berlangsung mulai pukul 05.00 WIB dan selesai pukul 07.00 WIB (26/9).
Sekarang ini semua lokasi tersebut telah kembali bersih.
Penulis: Junianto Hamonangan