Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

‎Ngadu ke Kak Seto, Pelajar Bilang Demo karena Solidaritas dan Ikut-ikutan

Kak Seto mengaku sempat berdialog langsung dengan para pelajar tersebut. Pada mereka, Kak Seto bertanya seputar alasan ikut aksi demo.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in ‎Ngadu ke Kak Seto, Pelajar Bilang Demo karena Solidaritas dan Ikut-ikutan
Dokumentasi Polisi
Sebanyak 119 pelajar diamankan aparat Polsek Serpong dari Stasiun Serpong dan Statsiun Rawa Buntu, saat hendak berangkat ke Jakarta, di Mapolsek Serpong, Tangsel, pada Rabu (25/9/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seto Mulyadi atau Kak Seto, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) langsung mendatangi Polda Metro Jaya ketika mendengar ratusan pelajar diamankan di Gedung Sabhara, Rabu (25/9/2019) malam.

Menggunakan baju batik, Kak Seto hadir untuk koordinasi dan bertemu dengan ratusan pelajar yang diamankan karena ikut dalam aksi unjuk rasa di Gedung DPR, Jakarta.

Pada awak media, Kak Seto mengaku sempat berdialog langsung dengan para pelajar tersebut. Pada mereka, Kak Seto bertanya seputar alasan ikut aksi demo.

"Tadi ada yang bilang ikut-ikutan karena semua temannya begitu (ikut demo), dia tidak enak makanya ikut juga. Mereka katakan solidaritas pada teman," ucap Kak Seto.

Baca: Mahasiswa Diminta Waspadai Agenda Negatif Kubu yang Tak Terima Hasil Pemilu

"Ada juga yang mendengar bahwa isu RKUHP sangat merugikan, tidak beres jadi harus ikut demo.Jadi mungkin banyak pandangan yang belum jelas," ungkap Kak Seto lagi.

Diketahui kepolisian sempat melakukan sweeping dan mengamankan ratusan pelajar berseragam SMA putih abu-abu dan pramuka karena tidak memiliki izin melakukan unjuk rasa dari kepolisian. Kini ratusan pelajar itu masih berada di Gedung Sabhara Polda Metro Jaya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, aksi pelajar lainnya yang berseragam pramuka, SMK dan STM juga ricuh karena menyerang aparat kepolisian yang tengah menjaga gedung DPR RI.

Massa dari kalangan pelajar ini melempari batu ke arah aparat yang tengah bertugas di pintu belakang DPR. Tidak hanya itu, mereka juga meneriaki para polisi hingga membakar motor.

Untuk meredam aksi para pelajar, polisi harus mengeluarkan tembakan gas air mata. Akibatnya, para pelajar lari kocar kacir menyelematkan diri ke arah Pasar Palmerah dan Jalan Tentara Pelajar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas