Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jajaran Pohon Angsana dan Kelapa Sawit di Depan Menara Mandiri Dianggap Merusak Estetika Trotoar

Jajaran pohon peneduh jalan yang ditanam di badan trotoar di depan Menara Mandiri di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan dinilai merusak estetika

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Jajaran Pohon Angsana dan Kelapa Sawit di Depan Menara Mandiri Dianggap Merusak Estetika Trotoar
WARTA KOTA/DWI RIZKI
Jajaran tanaman kelapa sawit di depan Menara Mandiri di Jalan Jenderal Soedirman, Jakarta Selatan. Foto Diambil Kamis (26/9/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulus dan lapangnya trotoar interaktif yang terhampar mulai dari Tugu Pemuda, Jalan Jenderal Sudirman hingga Patung Kuda, Jalan MH Thamrin menjadi idaman para pejalan kaki di ibukota.

Namun sayangnya, jajaran pohon peneduh jalan yang ditanam di badan trotoar, tepatnya depan Menara Mandiri di Jalan Jenderal Soedirman, Jakarta Selatan justru dinilai merusak estetika dan mengganggu langkah para pejalan kaki.

Seperti yang terlihat pada Kamis (26/9/2019) lalu. Jajaran pohon angsana dan dua pohon kelapa sawit berukuran besar terlihat ditanam terlalu rapat dan cenderung menempel dengan pagar gedung Menara Mandiri.

Penampilan trotoar jadi terlihat kurang sedap dipandang.

Apalagi jika merujuk pada kedua sisi trotoar lainnya, antara lain trotoar di sisi utara yakni depan Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Istora Mandiri maupun trotoar di sisi selatan, yakni depan Menara Summitmas hingga Stasiun MRT Senayan, kedua sisi trotoarl ini terlihat lapang dan lega.

Pada kedua lokasi tersebut, trotoar terlihat tertata rapi dengan posisi pohon pelindung ditanam sejajar di sepanjang sisi luar trotoar. Pohon angsana setinggi sekitar dua meter itu pun berpadu cantik dengan beragam tanaman hias dan aneka bunga.

Trotoar Jl Soedirman, Jakarta
Jajaran tanaman kelapa sawit di depan Menara Mandiri di Jalan Jenderal Soedirman, Jakarta Selatan. Foto Diambil Kamis (26/9/2019).

Tidak adanya pohon di tengah trotoar memberikan pandangan luas bagi siapa pun yang melintas. Perasaan lapang pun terasa, berbanding terbalik dengan kondisi lalu lintas Jalan Jenderal Sudirman yang kerap dilanda kemacetan.

Berita Rekomendasi

Melangkahkan kaki di trotoar sepanjang muka gedung Menara Mandiri, suasana terasa berbeda. Jejeran pohon angsana yang berpadu dengan pagar milik Menara Mandiri membuat sempit langkah pejalan kaki.

Walau memberikan sedikit teduhan di tengah teriknya mentari, pepohonan yang ditanam terlalu rapat justru menghalangi langkah para pejalan kaki. Mereka harus berjalan berhati-hati untuk menghindari batang pohon yang menghalangi.

Baca: Rincian Lengkap 26 Poin UU KPK Hasil Revisi yang Berpotensi Melemahkan KPK

Begitu juga dengan beton cor berbentuk kotak yang mengelilingi pohon kelapa sawit. Kotak pemisah antara trotoar dengan sepenggal tanah itu membuat trotoar kurang leluasa dilintasi, terlebih saat jam sibuk pagi dan sore hari, ketika para pegawai perkantoran di sekitar lokasi melintas dari ataupun menuju Stasiun MRT Istora Mandiri.

Selain dianggap merusak estetika, keberadaan pohon pun dinilai sejumlah masyarakat mengganggu pejalan kaki. Padahal, trotoar yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan pada tahun 2018 lalu itu diharapkan dapat menjadi ruang interaktif masyarakat.

Salah satunya Vika (28) karyawati perkantoran di Kawasan Niaga Sudirman. Menurutnya, keberadaan pohon di sepanjang trotoar interaktif sangat baik, sebab dapat menjadi teduhan bagi pejalan kaki.

Namun, pepohonan yang ditanam terlalu rapat, khususnya dua buah pohon kelapa sawit berukuran besar di lokasi dinilainya mengganggu pejalan kaki. Dirinya berharap agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat menata kembali pepohonan di depan Menara Mandiri, sehingga trotoar menjadi cantik dan rapih.

"Menurut saya, pohon-pohon di sini sudah bagus ya, bisa buat teduh dan bagus buat pengguna jalan. Namun yang sangat disayangkan ini adalah pohon-pohon yang ada di belakang seperti ini. Menurut saya, sebaiknya ditebang saja atau mungkin bisa dipindah di lain tempat, soalnya mengganggu pejalan kaki," ungkapnya saat ditemui Kamis (26/9/2019).

Permintaan tersebut dibuktikannya pada kedua batang pohon kelapa sawit berukuran besar. Pohon setinggi delapan meter itu menurutnya sangat membahayakan pejalan kaki karena dinilainya sudah berusia tua.

"Kayaknya udah tua banget, udah lapuk, jadi bahaya banget, takut roboh aja terus kena orang. Kalau bisa ya diganti aja sama pohon yang baru, terus dipindah biar lebih rapih," ujarnya. (dwi)

Artikel ini tayang di Warta Kota dengan judul VIDEO: Jejeran Pohon Depan Menara Mandiri Rusak Estetika Trotoar Interaktif Anies

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas