Kembali Jabat Ketua DPRD DKI, Prasetyo Ingin Aplikasi Qlue Kembali Diaktifkan
Ia menyebut akan mengaktifkan kembali sebuah aplikasi wadah pengaduan warga Jakarta bernama Join Qlue
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prasetyo Edi Marsudi kembali duduki kursi pucuk pimpinan DPRD DKI.
Ia dipercaya Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk meneruskan kepemimpinan di DPRD DKI.
Baca: Presiden Joko Widodo Resmikan Tol Langit Palapa Ring, Terdiri Dari 3 Paket
"Saya ucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Bu Megawati Soekarnoputri yang telah menugaskan kami di periode kedua ini," kata Prasetyo usai pengambilan sumpah jabatan di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2019).
Prasetyo mengaku tidak dipasangi target apapun perihal ranah perpolitikan oleh Ketum PDIP tersebut.
Sebab kata dia, pada periode 2014-2019 kepemimpinannya di DPRD DKI bersinggungan dengan perhelatan tahun politik yakni Pemilu 2019.
Saat itu, ia ditunjuk sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi - Maruf Amin di Jakarta.
"Periode kedua ini saya nggak punya target apa-apa. Kalau lima tahun sebelumnya kan ada tahun politik. Nah kalau sekarang kan lima tahun lempeng," sebutnya.
Meski mengungkap tak diberikan target khusus oleh Megawati, Prasetyo mengaku hal ini akan membuatnya lebih fokus mengatasi permasalahan di Ibu Kota sebagaimana yang diamanahkan warga Jakarta kepadanya.
Ia menyebut akan mengaktifkan kembali sebuah aplikasi wadah pengaduan warga Jakarta bernama Join Qlue yang pernah digunakan di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok atau BTP.
Aplikasi ini berguna untuk menampung aspirasi dan keluhan masyarakat Ibu Kota.
Aplikasi ini kata dia, bisa langsung menyampaikan masukan ke Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) perihal sebuah permasalahan yang bisa segera ditindaklanjuti.
"Nanti semua informasi masyarakat terhadap kinerja atau APBD yang tidak terintegrasi pasti saya akan laksanakan sehingga pembangunan di Jakarta lebih baik," kata dia.
Baca: Tawuran Antar Mahasiswa di Undana Kupang Kembali Pecah
Ia berharap, dengan dibangkitkan kembali aplikasi tersebut, bisa memberikan bantuan kepada warga Jakarta lebih cepat.
"Karena bukan apa-apa, masalah di Jakarta ada dua parameter, di Jakarta masih ada rumah kumuh, tempat kumuh seperti di Tambora. Itu menjadi prioritas saya," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.