TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Terjadi ledakan di Pabrik di Jalan Raya Narogong, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jumat (1/11/2019).

Bahkan, dentuman ledakan dan getaran berasal dari PT Aspek Kumbong itu sempat dirasakan juga oleh banyak warga setempat yang tinggal di dekat area pabrik tersebut.

Warga bernama Rian Subroto (43) mengaku suara ledakan terjadi saat tadi pagi menjelang solat subuh.

Beberapa masyarakat memang langsung pada mengecek ke lokasi kejadian.

• Selama Januari-Oktober 2019, Arus Modal Asing yang Masuk Mencapai Rp 217 Triliun

“Iya kami memang cek keluar dari rumah lihat kondisi pabrik tapi berhubung kejadian didalam kita gak boleh masuk sama satpam kan dijaga ketat,” ujar Rian kepada Wartakota di sekitar area pabrik tersebut.

Lebih lanjut, menurutnya area pabrik PT Aspek Kumbong memang dikenal sangat ketat dalam penjagaannya oleh sejumlah pihak keamanan.

Kata dia, tak sembarang orang bisa masuk ke dalam lokasi area pabrik. Apalagi, memang banyak karyawan yang tinggal di mes pabrik itu.

Setiap orang yang tidak memiliki identitas dari PT Aspek Kumbong tentu dipastikan bakal takkan mendapatkan izin untuk masuk ke area dalam pabrik.

• Kena Dampak Tren Pemangkasan Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah Menguat

Sementara, ditempat sama warga lainnya bernama Asep (50) menambahkan dirinya juga sempat mendengarkan adanya ledakan dari dalam PT Aspek Kumbong.

Baginya, memang jika terdapat insiden di dalam PT Aspek Kumbong, pihak pabrik memang sangat tertutup dari khalayak ramai.

“Jadi sempat juga ada kejadian dulu, tapi memang pihak pabrik tertutup gak bisa sembarang orang yang masuk ke area dalam pabrik,” jelasnya.

Sebelumnya, salah satu karyawan PT Aspek yang tak mau disebutkan namanya juga mengatakan bahwa kejadian itu terjadi pukul 04.00 WIB.

“Infonya ada ledakan coalboiler tapi tidak ada korban,” ujarnya.

Kendati demikian, ia mengaku tak mengetahui penyebab ledakan itu bisa terjadi. Lebih lanjut, dirinya bersyukur tak ada korban yang mengalami luka-luka.

• Ulasan Kinerja Bursa Efek Indonesia Hingga Oktober 2019, Berapa Investor Pasar Modal?