Penjelasan LIPI, Menyalakan Api di Dalam Septic Tank Tindakan Ceroboh
Soal memasukkan koran yang dibakar ke dalam septic tank, Neni menilai hal tersebut sebagai tindakan yang ceroboh dan sangat berbahaya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberikan tanggapannya terkait peristiwa meledaknya septic tank di Kavling Puri JIEP Blok O, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (4/11/2019) kemarin yang menewaskan satu orang.
Peneliti dari Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Dr Neni Sintawardani, mengatakan hal tersebut terjadi karena proses alami yang terjadi di dalam septic tank.
“Ada proses alami yang terjadi di dalam septic tank," tutur Neni kepada Kompas.com, Selasa (5/11/2019).
"Proses itu menghasilkan beberapa jenis gas, yang terbanyak jumlahnya adalah metana," sambungnya.
Gas metana, lanjut Neni, merupakan gas yang mudah terbakar.
"Oleh karena itu metana digunakan sebagai bahan baku biogas," jelasnya.
"Metana memang dipergunakan untuk energi,” tambahnya.
• Kasus Septic Tank Meledak Tak Hanya di Cakung, Kejadian Sebelumnya Tewaskan 2 Orang & 20 Terluka
Soal memasukkan koran yang dibakar ke dalam septic tank, Neni menilai hal tersebut sebagai tindakan yang ceroboh dan sangat berbahaya.
“Meski septic tank itu sudah kosong dari cairan, tapi siapa tahu gasnya masih tertinggal di situ. Jika ada api, ya sudah pasti meledak,” tuturnya.
Saluran atau cerobong gas Neni menuturkan bahwa secara umum, septic tank harus memiliki saluran atau cerobong gas.
Hal ini bertujuan agar gas yang dihasilkan oleh proses pembusukan tinja tidak menumpuk.
Jika gas terus menumpuk tanpa disalurkan ke luar, septic tank bisa meledak meski tanpa adanya api.
“Ini ibarat balon yang terus-menerus dipompa. Pasti ada batasan kekuatan balon tersebut kan?” tuturnya.
Jika tidak ada saluran atau cerobong gas, lanjut Neni, hal tersebut akan sangat membahayakan.