Manusia Silver Minta Sumbangan untuk Yayasan Disebut Satpol PP Hanya Kedok Semata
Taufiq, Kasie Operasional dan Pengendalian Satpol PP Tangsel mengatakan, sumbangan ke yayasan yang diakui manusia silver itu hanya kedok semata.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, SERPONG - Manusia silver sudah menjadi fenomena di Tangerang Selatan (Tangsel).
Jika biasanya mengecat tubuh dengan warna mengkilap dilakukan manusia patung dan mengandalkan estetika untuk mengharap imbalan, manusia silver bergerak dan aktif meminta sumbangan.
Dari orang tua sampai anak-anak menjadi manusia silver, biasanya mereka terlihat di persimpangan jalan besar di Tangsel.
Membawa kotak bertuliskan nama yayasan tertentu, mereka mengaku akan mengalokasikan dana hasil meminta-minta di jalan untuk menyumbang ke yayasan tersebut.
Namun Taufiq, Kasie Operasional dan Pengendalian Satpol PP Tangsel mengatakan, sumbangan ke yayasan itu hanya kedok.
"Buat dia lah. Itu atas nama yayasan apa, saya lupa itu. Cuma dia buat pribadi enggak mungkin buat disetor ke yayasan," ujar Taufiq saat dihubungi awak media, Sabtu (9/11/2019).
Menurut Taufiq, uang yang terkumpul hasil meminta-minta itu untuk memperkaya diri sendiri.
"Kebutuhan ekonomi lah, nyari duit," tukasnya.
Taufiq mengatakan para manusia silver itu datang justru dari luar Tangsel.
Sebelumnya, Satpol PP Tangsel dan Dinas Sosial Tangsel menggelar razia dan mengamankan enam manusia silver.
Mereka dirazia karena ada aduan masyarakat yang resah.
Baca: Maksud Hati Ingin Nikahi Kekasih, Pemuda di Tangsel Babak Belur Dipukuli Tetangga Sekampung Pacarnya
Baca: ART Ditangkap atas Dugaan Pencurian, Emas 73 Gram Masih Tersimpan di Dalam Tasnya
Baca: Tak Hiraukan Teriakan Warga, Pengemudi Ojol dan Penumpangnya Disambar KRL di Pondok Ranji
Setelah diamankan mereka hanya dibina dan setelahnya dibiarkan pulang.
Dinas Sosial (Dinsos) dan Satpol PP Tangerang Selatan mendapat laporan bahwa keberadaan manusia silver sudah meresahkan.
Dinsos dan Satpol PP pun melakukan razia di bilangan Jalan Maruga, Ciputat dan Jalan Ciater, Serpong. Enam manusia silver berhasil terjaring.
"Satu, menjadi problem, laporan masyarakat mengganggu. Terus juga yang ke dua juga itu kan manusia yang harus diberdayakan, dia pakai cat apa itu, berbahaya buat dirinya," ujar Taufik, Kasie Operasional dan Pengendalian Satpol PP Tangsel, Sabtu (9/11/2019).
Taufiq mengatakan, meskipun persebaran manusia silver terpantau cukup banyak di Serpong sampai Serpong Utara, namun saat penyisiran nihil.
"Dari Ciater, Alam Sutera kita sudah sisir itu kemarin enggak ada. Dapat gepeng saja kemarin dua orang," ujarnya.
Namun akhirnya enam manusia silver itu dilepaskan kembali setelah diperingatkan soal ketertiban masyarakat.
"Kita bawa ke Dinsos. Nah itu juga kendalanya kita enggak punya panti rehabilitasi untuk anak punk dan anak silver. Akhirnya didata dicatat dipulangin," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinsos, Wahyunoto Lukman mengatakan, para manusia silver tidak tergolong Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
"Kalau bukan termasuk kriteria PMKS seperti anak jalanan, atau gelandangan, pengemis, mereka didata lalu diberi peringatan oleh Satpol PP," ujar Wahyunoto saat dihubungi melalui sambungan ponsel.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kena Razia, Manusia Silver Disebut Satpol PP Tangsel Minta Sumbangan untuk Yayasan Hanya Kedok