Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengintip ’Serangan Fajar’ di Pilkada 2024: Amplop Uang Dibagikan Istri Ketua RT Malam Hari

Setelah dibuka, amplop itu berisi uang Rp50 ribu dan sebuah stiker yang bergambarkan pasangan calon Wali kota dan Wakil Wali Kota

Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Mengintip ’Serangan Fajar’ di Pilkada 2024: Amplop Uang Dibagikan Istri Ketua RT Malam Hari
Kolase Tribunnews/Ist
Penampakan amplop disertai stiker bergambar Calon Wali Kota - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono-Ririn Farabi, dan paket sembako hingga pernak-pernik bergambar pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 03, Pramono Anung-Rano Karno, diduga praktik politik uang (money politics) yang didapat warga menjelang hari pemungutan suara Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) 2024 di wilayah mereka. 

Laporan khusus Tim Tribunnews.com

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 menjadi ajang pertarungan bagi para calon pemimpin di 545 daerah di Indonesia. Sebanyak 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota, menggelar pesta demokrasi Pilkada secara serentak, pada Rabu, 27 November 2024, hari ini.

Sayangnya, kontestasi calon pemimpin daerah yang seharusnya digelar sebagaimana prinsip pemilu bersih itu belum terealisasikan dengan baik.

Sejumlah pasangan calon (paslon) di beberapa daerah tertentu diduga masih melancarkan 'serangan fajar' atau praktik politik uang atau money politics untuk memengaruhi pilihan masyarakat.

Praktik semacam ini berpotensi menjadi penyakit serius bagi kualitas pemilu dan demokrasi di Indonesia.

Padahal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara jelas telah mengatur terkait hal tersebut dalam Pasal 66 Peraturan KPU (PKPU) 13 Tahun 2024 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota. 

"Calon, dan/atau tim Kampanye dilarang menjanjikan dan/atau memberikan uang atau materi lainnya untuk memengaruhi penyelenggara Pemilihan dan/atau pemilih," demikian bunyi Pasal a quo.

Baca juga: Pasar Induk Cipinang Kewalahan Layani Pesanan 2.500 Ton Beras Timses Pramono-Doel dan 300 Ton RIDO

Berita Rekomendasi

Tribunnews menemukan 'serangan fajar' dari paslon Pilkada ini di beberapa daerah.

Tak hanya Pilkada di Jakarta, praktik politik uang juga terjadi di beberapa daerah penyangga di sekitarnya.

Salah satu penerimanya adalah TV (36), warga Kelurahan Cipaisan, Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Ia mengaku menerima paket sembako diduga dari paslon nomor 03 pemilihan calon bupati dan calon wakil bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika dan Budi Hermawan.

Baca juga: Hasil Quick Count Pilkada Kabupaten Serang: Istri Yandri Susanto Unggul Jauh dari Anak Ratu Atut

TV menjelaskan, paket sembako yang berisi satu liter minyak goreng, satu kilogram gula, dan tiga kilogram beras tersebut diberikan kepadanya secara cuma-cuma.

Menurut TV, seharusnya ia tidak mendapatkan sembako tersebut lantaran dia tidak berdomisili di Kelurahan Cipaisan. 

Namun, karena alamat di KTP-nya masih tercantum sebagai warga Kelurahan Cipaisan, yang merupakan alamat rumah saudaranya, maka nama TV masuk dalam pendataan tim paslon tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas