Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

William PSI Diperiksa 7 Anggota BK DPRD DKI Terkait Kontroversi Lem Aibon

William Aditya Sarana dicecar pertanyaan oleh tujuh orang di Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI pada Selasa (12/11/2019).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in William PSI Diperiksa 7 Anggota BK DPRD DKI Terkait Kontroversi Lem Aibon
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
William Aditya Sarana 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana dicecar pertanyaan oleh tujuh orang di Badan Kehormatan (BK) DPRD DKI pada Selasa (12/11/2019).

Tujuh orang yang memeriksa itu dua di antaranya pimpinan BK DPRD dan sisanya anggota dewan dari berbagai fraksi.

“Tadi ada Ketua BK dan Wakil Ketua BK, ada juga dari Fraksi NasDem. Ada tujuh orang lah yang di dalam,” ujar William di depan ruang BK DPRD, Jalan Kebon Sirih, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (12/11/2019). 

William diperiksa menyusul unggahannya mengenai dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) ke dalam akun media sosialnya, Twitter pada Rabu (30/10/2019).

Baca : Ikuti Jejak Prabowo, Politikus Gerindra Dahnil Anzar juga Gabung Jokowi, Posisinya Tak Sembarangan

Baca: Dipanggil Badan Kehormatan DPRD DKI, William Ditanya Alasan Unggah Draf KUA-PPAS ke Medsos

Baca: Dituding Cari Sensasi Ungkap Kejanggalan APBD DKI, William Aditya: Kami Cuma Jalankan Sumpah Jabatan

Saat itu, William juga mengungkap kegiatan yang tidak wajar seperti lem aibon Rp 82,8 miliar, pulpen Rp 123 miliar, dana influencer RP 5 miliar dan sebagainya.

“Suasana tadi berlangsung sejuk, maksudnya dengan sangat baik. Mungkin nanti tinggal tunggu saja dari BK keputusannya. Pada intinya semuanya setuju bahwa ini sikap kritis,” kata William.

Berita Rekomendasi

William mengatakan, pertanyaan yang dilontarkan oleh BK seputar kronologi diunggahnya tangkapan layar tentang pengadaan lem aibon Rp 82,8 miliar ke media sosial.

Saat itu William menjelaskan, sikap politik PSI memang ingin rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) itu diunggah ke website resmi yakni apbd.jakarta.go.id.

“Itu makanya kami upload di media sosial, karena sebelumnya sudah pernah diunggah di website tiba-tiba dihapus,” ujarnya.

Kata William, dalam pemeriksaan itu BK belum mengeluarkan keputusannya. Apakah sikapnya yang mengunggah dokumen itu ke media sosial menyalahi aturan atau tidak.

“Tadi baru klarifikasi saja jadi saya belum tahu pendapat anggota BK seperti apa. Ini hanya satu arah tanya jawab, sehingga saya belum tahu keputusan nya apakah melanggar kode etik atau tidak,” ungkapnya.

Baca: Anggaran KUA-PPAS 2020 Tak Kunjung Dibuka ke Publik, William Desak Anies Baswedan Lewat Petisi

Atas Laporan Ketua LSM ke BKD

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Maju Kotanya Bahagia Warganya (Mat Bagan), Sugiyanto (51) melaporkan William ke Badan Kehormatan DPRD DKI Jakarta pada Senin (4/11/2019) petang.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas