Kesaksian Teman Pengguna Grabwheels Ditabrak: 2 Korban Sampai Terbentur Pagar dan Pohon
Muhammad Fajar (19) dan Relwandani (18) mengingat betul detik-detik peristiwa pada Minggu (10/11/2019) silam
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terjadi insiden kecelakaan di sekitaran Pintu Satu Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).
Pengendara mobil sedan Toyota Camry menabrak pengguna skuter listrik Grabwheels bernama Ammar Nawwar Tri Darma (18) dan Wisnu Candra Gunawan (18).
Saksi mata sekaligus teman dekat korban, Muhammad Fajar (19) dan Relwandani (18) mengingat betul detik-detik peristiwa pada Minggu (10/11/2019) silam.
Di kediaman Ammar, Fajar bercerita berenam bersama Ammar Nawwar Tri Darma, Wisnu Candra Gunawan, Muhammad Fajar, Relwandani, Sri Wulansari, dan Bagus Laksono pergi menuju kawasan FX Sudirman, Senayan.
Mereka berniat untuk menyewa skuter Grabwheels di sana.
Sampai di FX Sudirman pukul 23.00 Sabtu (9/11/2019), ternyata antrean di tempat penyewaan skuter listrik mengular panjang.
Mereka sempat mencari ke warung-warung yang menyediakan layanan penyewaan skuter di sekitar kawasan Senayan, akan tetapi tidak ada skuter listrik yang tersedia.
"Istirahat dulu akhirnya kita di Mcd Senayan," ungkap Fajar kepada TribunJakarta.com pada Rabu (13/11/2019) di kediaman Ammar, Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur.
"Kemudian kita mencari lagi di FX Sudirman. Akhirnya dapat tiga skuter," ia menambahkan.
Tak bisa dipakai secara bersamaan
Namun, Relwandani, atau akrab disapa Wanda, mengatakan tiga skuter itu tidak langsung mereka dapatkan secara bersamaan.
Jarak waktu mereka mendapatkan satu skuter dengan skuter lainnya memakan waktu lama.
"Dapat tiga skuter itu sekira pukul 01.00 WIB. Karena ramai enggak mungkin mendapatkan enam skuter bersamaan," tambahnya.
Mereka pun menggunakan skuter listrik itu dengan masing-masing skuter diisi dua orang untuk berkeliling kawasan Senayan.
Di perjalanan, skuter yang digunakan Amar dan Wisnu mati lantaran baterainya mati.
Untuk mensiasati agar kembali jalan, Bagus mengambil alih skuter listrik Amar dan Wisnu. Sedangkan mereka berdua menggunakan sepeda Bagus.
Sri yang bersama Bagus pun berpindah ke skuter listrik Fajar dan Wanda.
"Karena enggak berat, jadi skuter saya diisi tiga orang. Saya, Wanda dan Sri. Bagus sendiri sambil mengendarai skuter yang mati itu" jelas Fajar.
Skuter yang dikendarai Fajar berada di depan, sementara skuter listrik Ammar dan Bagus di belakangnya.
Pengemudi kabur setelah menabrak
Saat perjalanan pulang untuk mengembalikkan skuter ke FX di Jalan Pintu Satu Senayan, mobil Camry hitam tiba-tiba menerjang skuter Bagus dan Ammar.
Bagus ikut terbawa di atas kap mobil Camry yang merangsek ke trotoar jalan.
Saat mobil mengerem mendadak, Bagus terpental jatuh ke jalan.
Alih-alih bertanggung jawab, pengemudi mobil itu kabur setelah diteriaki oleh orang-orang sekitar.
"Dia kabur tapi nomor plat depan mobil itu jatuh," katanya.
Tak lama berselang, pengemudi mobil itu tertangkap di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan oleh pihak kepolisian.
Ammar dan Wisnu tewas
Usai dihantam mobil Camry, Ammar dan Wisnu terkapar di jalan.
Ammar terkapar usai terbentur pohon sedangkan badan Wisnu menghantam tembok pagar.
Mereka sudah dalam kondisi sekarat dengan beberapa luka di bagian kepala dan tubuhnya.
Sementara Bagus juga mengalami luka di bagian tangan dan kaki kirinya. Ia masih sadar di lokasi pascakejadian itu.
Kejadian kecelakaan maut itu terjadi sekira pukul 03.30.
Kondisi dua skuter yang ditabrak oleh pelaku hancur lebur.
Fajar dan kedua temannya mencari pertolongan untuk mengantarkan korban ke rumah sakit.
Sebanyak tiga mobil yang berhenti di jalan membawa masing-masing korban ke Rumah Sakit TNI AL Dr. Mintohardjo, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Namun, kedua nyawa Ammar dan Wisnu tak tertolong saat dalam perawatan pihak rumah sakit.
Menurut Wanda, pihak rumah sakit tak segera menangani dua temannya yang tengah sekarat.
Wanda mengatakan pihak rumah sakit hanya memberikan infus dan oksigen kepada korban.
Begitu ibu dari pelaku datang untuk bertanggung jawab, baru ditangani.
• Tembok Perumahan dengan Proyek Pembangunan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta Rubuh
• H-2 Persija Jakarta Vs Persela Lamongan: Kejutan Edson Tavares Hingga Misi Bomber Maut Marko Simic
• Ramalan Zodiak Cinta Besok, Kamis 14 November 2019: Taurus Tampak Canggung, Capricorn Jangan Dendam
Kehadiran ibu pelaku datang pukul 06.30 sementara korban sudah ada sekira pukul 04.00 di rumah sakit.
"Katanya harus menunggu keluarga dan membayar biaya adminitrasi, baru ibu dari pelaku yang datang ke rumah sakit dan mau bertanggung jawab, baru dikerjain," terangnya.
Sementara Bagus hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Mintoharjo.
Menurut Kakak Sepupu Korban, Candra Aditia, berdasarkan pihak kepolisian, pelaku penabrak ketiga rekannya yang mengendarai Mobil Camry itu diduga positif dalam pengaruh alkohol.
Pelaki penabrak itu laki-laki berusia 28 tahun.
"Saya udah nanya dari penyidiknya langsung, positif alkohol. Tersangkanya juga mengakui bahwa dia abis minum. Di dalam mobil ada dua orang, mereka berdua abis minum," tambahnya.
Grab berduka cita
Public Relations Manager Grab Indonesia, Andre Sebastian mengatakan menyesali dan berduka cita atas insiden tabrak lagi yang membuat dua orang penguna otopet listrik GrabWheel tewas.
Pihaknya telah menerima informasi terkait terjadinya kecelakaan yang terjadi pada tanggal hari Minggu dini hari lalu.
Berdasarkan hasil penelusuran mereka, 4 pengguna GrabWheels cedera dan 2 pengguna meninggal dunia akibat tabrakan dari sebuah mobil yang terjadi di jalan sekitar area Senayan.
Pihaknya mengaku telah menghubungi pihak keluarga pengguna dan prioritas Grab saat ini adalah memberikan dukungan penuh dan bantuan yang dibutuhkan oleh pengguna dan keluarganya.
"Grab berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan penggunaan GrabWheels melalui edukasi kepada pengguna dan bekerja sama dengan pihak terkait dalam upaya menjaga keselamatan," ujarnya. (TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)