Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kakak Korban Tabrak Skuter Listrik Menduga Polisi Tak Tahan Pelaku Karena Anak Pejabat Penting

"Ini ibu pelaku yang waktu itu mengunjungi rumah saya," kata Alan sambil memperlihatkan foto ibu DH dari satu tautan sumber informasi.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kakak Korban Tabrak Skuter Listrik Menduga Polisi Tak Tahan Pelaku Karena Anak Pejabat Penting
TribunMataram Kolase/ Kompas.com DEAN pAHREVI
Ammar korban tewas yang ditabrak mobil Camry saat sedang pakai skuter listrik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga dua pengguna layanan skuter listrik sewaan GrabWheels yang menjadi korban tabrak lari di kawasan Senayan pada 10 November lalu, merasa kecewa dengan keputusan polisi tak menahan tersangka penabrak, DH.

Alan, kakak dari salah satu korban tewas, Ammar (18), menduga pertimbangan polisi tak menahan DH karena terkait jabatan penting yang diduduki ibu tersangka.

"Pelaku adalah anak dari anggota DPD RI," kata Alan saat dikonfirmasi Warta Kota, Kamis (14/11/2019).

Alan mengetahui identitas keluarga pelaku berdasarkan penelusuran atas nama perempuan yang mengaku sebagai ibu tersangka saat berkunjung ke rumahnya untuk melayat mendiang Ammar, pada Minggu (10/11/2019) sore.

Baca: Anak Tak Ditahan, Ibu Pengemudi Camry Tabrak Skuter Maut Ikut Melayat & Yasinan Sambil Bawa Ajudan

Baca: Pengemudi Camry Tabrak Skuter Tak Ditahan, Keluarga Korban Geram Uang Tak Mengembalikan Ammar

Penelusuran tersebut mengarahkannya kepada beberapa berita dari media nasional dan sumber lain mengenai sepak terjang politik ibu tersangka pada Pemilu serentak 2019 lalu.

Foto yang terpampang di berbagai berita dan sumber memperjelas identitas ibu pelaku bahwa ia merupakan sosok yang memiliki jabatan penting.

"Ini ibu pelaku yang waktu itu mengunjungi rumah saya," kata Alan sambil memperlihatkan foto ibu DH dari satu tautan sumber informasi.

BERITA TERKAIT

Wanda, salah satu teman Ammar yang juga saksi mata saat kecelakaan maut merenggut nyawa dua rekannya, juga membenarkan hal itu.

Berdasarkan penelusuran di situs pencarian internet, Wanda meyakini wajah orang yang ditemuinya di RSAL Mintohardjo pada Minggu (10/11/2019) lalu, sama seperti foto-foto yang terpampang di berbagai sumber informasi.

"Iya, saya lihat dia (ibu pelaku DH) datang dan bilang kalau saya ibu pelaku. Dia yang menanggung biaya rumah sakit juga," ucapnya.

Alasan Tidak Ditahan

Dua orang remaja tewas tertabrak mobil saat mengendarai skuter listrik di Jalan Sudirman, Minggu (/11/2019) lalu.

Penabraknya, DH, telah ditetapkan sebagai tersangka dan terbukti bersalah.

Dia dikenakan Pasal 310 juncto Pasal 311 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Fahri Siregar, menyebut DH berada dalam pengaruh alkohol alias mabuk saat kejadian .

"Tapi, kalau dari hasil pemeriksaan alat tiupnya untuk mengetahui alkohol, memang dia meminum alkohol, dipengaruhi alkhohol. Setelah dari suatu tempat, dia minum alkohol, terjadi laka lantas," ujar Fahri di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/11/2019) kemarin.

Namun demikian, DH saat ini tak dilakukan penahanan.

Fahri menyatakan bahwa ada beberapa pertimbangan yang membuat penyidik akhirnya tidak menahan DH.

Yang pertama karena DH diyakini tidak akan melarikan diri.

Kemudian pertimbangan kedua lantaran penyidik yakin DH tidak akan menghilangkan barang bukti.

"Dengan pertimbangan penyidik (sehingga tidak ditahan)," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan di Jalan Pintu Satu Senayan merenggut nyawa pengguna skuter listrik Grabwheels: Ammar Nawwar Tri Darma (18) dan Wisnu Candra Gunawan (18).

Korban diseruduk mobil Camry. 

Saksi mata sekaligus teman dekat korban, Muhammad Fajar (19) dan Relwandani (18) mengingat betul detik-detik peristiwa pada Minggu (10/11/2019) silam.

Teman korban,  Fajar, Wanda dan Sri di kediaman Ammar, Pulogadung, Jakarta Timur pada Rabu (13/11/2019)
Teman korban, Fajar, Wanda dan Sri di kediaman Ammar, Pulogadung, Jakarta Timur pada Rabu (13/11/2019) (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Di kediaman Ammar, Fajar bercerita berenam bersama Ammar Nawwar Tri Darma, Wisnu Candra Gunawan, Muhammad Fajar, Relwandani, Sri Wulansari, dan Bagus Laksono pergi menuju kawasan FX Sudirman, Senayan.

Mereka berniat untuk menyewa skuter Grabwheels di sana.

Sampai di FX Sudirman pukul 23.00 Sabtu (9/11/2019), ternyata antrean di tempat penyewaan skuter listrik mengular panjang.

Mereka sempat mencari ke warung-warung yang menyediakan layanan penyewaan skuter di sekitar kawasan Senayan, akan tetapi tidak ada skuter listrik yang tersedia.

"Istirahat dulu akhirnya kita di Mcd Senayan," ungkap Fajar kepada TribunJakarta.com pada Rabu (13/11/2019) di kediaman Ammar, Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Kemudian kita mencari lagi di FX Sudirman. Akhirnya dapat tiga skuter," ia menambahkan.

Tak bisa dipakai secara bersamaan

Namun, Relwandani, atau akrab disapa Wanda, mengatakan tiga skuter itu tidak langsung mereka dapatkan secara bersamaan.

Jarak waktu mereka mendapatkan satu skuter dengan skuter lainnya memakan waktu lama.

"Dapat tiga skuter itu sekira pukul 01.00. Karena ramai enggak mungkin mendapatkan enam skuter bersamaan," tambahnya.

Mereka pun menggunakan skuter listrik itu dengan masing-masing skuter diisi dua orang untuk berkeliling kawasan Senayan.

Di perjalanan, skuter yang digunakan Amar dan Wisnu mati lantaran baterainya mati.

Untuk mensiasati agar kembali jalan, Bagus mengambil alih skuter listrik Amar dan Wisnu. Sedangkan mereka berdua menggunakan sepeda Bagus.

Sri yang bersama Bagus pun berpindah ke skuter listrik Fajar dan Wanda.

"Karena enggak berat, jadi skuter saya diisi tiga orang. Saya, Wanda dan Sri. Bagus sendiri sambil mengendarai skuter yang mati itu" jelas Fajar.

Skuter yang dikendarai Fajar berada di depan, sementara skuter listrik Ammar dan Bagus di belakangnya.

Pengemudi kabur setelah menabrak

Teman korban,  Fajar, Wanda dan Sri di kediaman Ammar, Pulogadung, Jakarta Timur pada Rabu (13/11/2019)
Teman korban, Fajar, Wanda dan Sri di kediaman Ammar, Pulogadung, Jakarta Timur pada Rabu (13/11/2019) (TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Saat perjalanan pulang untuk mengembalikkan skuter ke FX di Jalan Pintu Satu Senayan, mobil Camry hitam tiba-tiba menerjang skuter Bagus dan Ammar.

Bagus ikut terbawa di atas kap mobil Camry yang merangsek ke trotoar jalan.

Saat mobil mengerem mendadak, Bagus terpental jatuh ke jalan.

Alih-alih bertanggung jawab, pengemudi mobil itu kabur setelah diteriaki oleh orang-orang sekitar.

"Dia kabur tapi nomor plat depan mobil itu jatuh," katanya.

Tak lama berselang, pengemudi mobil itu tertangkap di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan oleh pihak kepolisian.

Ammar dan Wisnu tewas

Ilustrasi Kecelakaan.
Ilustrasi Kecelakaan. (Google)

Usai dihantam mobil Camry, Ammar dan Wisnu terkapar di jalan.

Ammar terkapar usai terbentur pohon sedangkan badan Wisnu menghantam tembok pagar.

Mereka sudah dalam kondisi sekarat dengan beberapa luka di bagian kepala dan tubuhnya.

Sementara Bagus juga mengalami luka di bagian tangan dan kaki kirinya. Ia masih sadar di lokasi pascakejadian itu.

Kejadian kecelakaan maut itu terjadi sekira pukul 03.30.

Kondisi dua skuter yang ditabrak oleh pelaku hancur lebur.

Fajar dan kedua temannya mencari pertolongan untuk mengantarkan korban ke rumah sakit.

Sebanyak tiga mobil yang berhenti di jalan membawa masing-masing korban ke Rumah Sakit TNI AL Dr. Mintohardjo, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Namun, kedua nyawa Ammar dan Wisnu tak tertolong saat dalam perawatan pihak rumah sakit.

Menurut Wanda, pihak rumah sakit tak segera menangani dua temannya yang tengah sekarat.

Wanda mengatakan pihak rumah sakit hanya memberikan infus dan oksigen kepada korban.

Begitu ibu dari pelaku datang untuk bertanggung jawab, baru ditangani.

Baca : Konyol, Pria Ini Pesan PSK Via Online ke Hotel, Ternyata Pacarnya Sendiri, Sempat Transfer Rp799ribu

 H-2 Persija Jakarta Vs Persela Lamongan: Kejutan Edson Tavares Hingga Misi Bomber Maut Marko Simic

 Ramalan Zodiak Cinta Besok, Kamis 14 November 2019: Taurus Tampak Canggung, Capricorn Jangan Dendam

Kehadiran ibu pelaku datang pukul 06.30 sementara korban sudah ada sekira pukul 04.00 di rumah sakit.

"Katanya harus menunggu keluarga dan membayar biaya adminitrasi, baru ibu dari pelaku yang datang ke rumah sakit dan mau bertanggung jawab, baru dikerjain," terangnya.

Sementara Bagus hingga kini masih dirawat di Rumah Sakit Mintoharjo.

Menurut Kakak Sepupu Korban, Candra Aditia, berdasarkan pihak kepolisian, pelaku penabrak ketiga rekannya yang mengendarai Mobil Camry itu diduga positif dalam pengaruh alkohol.

Pelaki penabrak itu laki-laki berusia 28 tahun.

"Saya udah nanya dari penyidiknya langsung, positif alkohol. Tersangkanya juga mengakui bahwa dia abis minum. Di dalam mobil ada dua orang, mereka berdua abis minum," tambahnya.

Artikel  di atas telah tayang di Wartakotalive dengan judul Keluarga Kecewa, Tersangka Penabrak Penyewa Skuter Listrik GrabWheels Tak Ditahan dan   Tribunjakarta.com dengan judul Dua Temannya Tewas Kecelakaan Naik Skuter Listrik, Fajar dan Wanda Beberkan Detik-detik Kejadian

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas