Pelaku Penyiraman Air Keras Diduga Depresi Akibat Peristiwa Masa Lalu, 9 Orang jadi Korban
Pelaku berinisial FY diduga mengalami depresi dan frustasi akibat peristiwa masa lalu sehingga ia melakukan serangan air keras.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku penyiraman air keras dengan sembilan korban di tiga lokasi berbeda di Jakarta Barat diduga depresi akibat peristiwa masa lalu.
Identitas pelaku terungkap setelah aksinya terekam kamera pemantau pada Jumat (15/11/2019).
Anggota Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKP Adhi Wananda mengatakan, identitas pelaku berinisal FY.
"Adapun pelaku yang kita amankan berinisal FY, ditangkap pada hari Jumat, sekitar pukul 18.30 WIB," katanya, di Polda Metro Jaya, Sabtu (16/11/2019), melihat tayangan YouTube KOMPASTV.
Baca: Pelaku Penyiraman Air Keras di Jakarta Barat Tertangkap, Psikolog: Frustasi Kejadian Masa Lalu
Baca: Tersangka Pelempar Cairan Kimia ke Siswi di Jakarta Barat Mengaku Dapat Bisikan Gaib
Pelaku kini telah diperiksa oleh Reserse kriminal umum Polda Metro Jaya.
Psikolog Kasandra Putranto mengatakan, dari hasil pemeriksaan pada pelaku, diduga pelaku menderita depresi akibat peristiwa masa lalu.
"Meski pelaku sulit diajak berkomunikasi dan diduga depresi akibat peristiwa masa lalu," ungkapnya.
Kasandra menambahkan, pelaku juga diduga mempunyai perasaan frustasi atas kejadian masa lalu tersebut.
"Yang bersangkutan ini juga mempunyai perasaan frustasi atas kejadian yang pernah dialaminya sebelumnya," ujarnya.
Ia mengatakan, tidak ada indikasi gangguan kejiwaan pada pelaku FY.
"Tidak ditemukan adanya delusi, halusinasi, atau apapun yang bisa meragukan kesehatan jiwanya, walaupun mungkin ada beberapa ciri khas khusus misal kurangnya kemampuan komunikasi, atau membina hubungan interpersonal," ungkapnya.
Menurutnya, pelaku tidak bermaksud hanya menyiram air keras pada korban perempuan.
"Tidak ada intensi (maksud) bahwa memang menyasar kepada perempuan, hanya kebetulan saja korbannya perempuan," lanjutnya.
Sejauh ini polisi menduga pelaku melakukan aksinya seorang diri.
Selain rekaman CCTV di TKP penyiraman ketiga, sejumlah pakaian korban dan botol kosong menjadi barang bukti yang diamankan oleh polisi.
FY dipastikan sebagai pelaku tunggal pelemparan air keras tersebut.
"Kemudian untuk motif masih dilakukan pendalaman tingkat penyidikan kami," lanjut Adhi.
Dalam 10 hari kasus penyiraman air keras sudah terjadi 3 kali di kawasan Jakarta Barat.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (16/11/2019), teror penyiraman air keras tersebut korbannya adalah para perempuan.
Pertama, dua siswi SMPN 229 Jakarta Barat A dan PN diserang pelaku dengan menggunakan air keras.
Aksi penyiraman itu terjadi saat kedua korban pulang sekolah, Selasa (5/11/2019).
Kedua, aksi serupa juga menimpa seorang penjual sayur keliling bernama Sakinah (60).
Perempuan paruh baya itu disiram air keras pelaku misterius di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (8/11/2019) malam.
Baca: Cairan Kimia yang Disiramkan ke Pelajar di Jakbar Tergolong Berbahaya, Polisi Ungkap Efeknya
Baca: Tersangka Pelempar Cairan Kimia ke Siswi di Jakarta Barat Mengaku Dapat Bisikan Gaib
Ketiga, penyerangan yang menimpa enam siswi SMPN 207 Jakarta Barat.
Mereka disiram air keras di Jalan Mawar, Srenseng, Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (15/11/2019).
Saat kejadian, enam orang yang menjadi korban baru saja pulang dari sekolah.
Saksi mata, Muhammad Zaini mengatakan, ada enam siswa pada saat kejadian penyiraman, namun lima siswa yang terkena siraman air keras tersebut
"Ada enam orang, tapi yang terkena lima orang penyiraman itu," katanya.
Menurut kesaksiannya, kelima siswi tersebut terkena siraman air keras di bagian dahi, pipi, kaki, dan di tangan.
Muhammad Zaini menyebut siswi tersebut teriak kepanasan, sehingga ia menghampiri siswi tersebut.
"Teriak panas-panas, setelah teriak panas saya langsung menghampiri siswi tersebut." ujarnya.
Para siswi mengaku mereka baru saja disiram air dari botol oleh orang tidak dikenal.
"Saya tanya ada apa, panas pak panas pak begitu (jawab siswi), iya panas kenapa, saya disiram pakai air dari botol (jawab siswi)," katanya.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)