Kata DPRD DKI soal Perbedaan Penggusuan di Era Anies Baswedan dan Era Ahok
Menurutnya, penggusuran yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Pusat terkesan mendadak
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP Ima Mahdiah Mengungkapkan adanya perbedaan cara penggusuran di era Gubernur Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Menurutnya, penggusuran yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kawasan Sunter, Tanjung Priok, Jakarta Pusat terkesan mendadak.
Baca: Reaksi Menteri Agama Tanggapi Ustaz Abdul Somad yang Larang Bermain Catur
"Seharusnya lebih dari dua bulan, mungkin empat bulanan. Karena ini harus berjenjang, dari Wali Kota, Camat, lalu Luraj, dan dari wilayah masing-masimg juga memginfokan, menyosialisasikan," ucapnya, Jumat (22/11/2019).
Ia pun mencontohkan, saat Ahok menjabat sebagai gubernur, Pemprov DKI selalu melakukan sosialisasi sebanyak empat kali sebelum melakukan penggusuran.
Bahkan, sebelum menggusur warga, Pemprov telah menyiapkan tempat khusus bagi warga untuk direlokasi.
"Dulu bapak (Ahok) itu sampai empat kali sosialisasi. Setelah itu rusunnya disediain, diisiin, baru mereka dipindahkan," ujarnya.
Hal inilah yang disebut Ima tidak terlihat di masa kepempinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau di zaman pak Ahok itu kita sediakan rusun dulu. Cuma sekarang ini nyatanya mereka digusur tidak tahu mau kemana," tuturnya.
Terkait dengan janji kampanye Anies Baswedan yang tidak akan menggusur warganya, staf mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok pun menyebut itu hanya siasat mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu untuk menarik simpati masyarakat.
"Menurut saya ini salah satu janji kampanye beliau (Anies Baswedan) yang tidak bisa ditepati. Pastikan arahnya (saat itu) hanya ingin menang Pilkada," kata Ima
Seperti diketahui, warga pemilik bangunan liar yang dibongkar di Jalan Sunter Agung Perkasa 8, Tanjung Priok, Jakarta Pusat menagih janji Anies yang tak akan melakukan penggusuran di era kepemimpinannya.
Nyatanya, warga merasa dibohongi lantaran pada Kamis (14/11/2019) lalu, puluhan bangunan liar yang mereka miliki di jalan tersebut dibongkar petugas dari Pemkot Jakarta Utara.
• Kebijakan Ganjil Genap Bakal Dihapus saat Aturan Jalan Berbayar Diterapkan
• KBRI Bantah Ada Penusukan Suporter Indonesia di Malaysia
Seorang warga, Ardi (22) mengatakan bahwa pada saat Anies maju sebagai calon gubernur 2017 lalu, warga yang tinggal di Jalan Sunter Agung Perkasa 8 sepenuhnya memberikan dukungan.