Geng Motor yang Bacok Korbannya hingga Tewas di Sunter Masih Duduk di Bangku SMP
FAP mengaku terlibat dalam tawuran lantaran dipaksa oleh teman-temannya anggota geng motor VDM (Vademangan).
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - FAP, anggota geng motor yang terlibat tawuran dan bacok lawannya hingga tewas di Sunter, mengaku masih duduk di bangku kelas 3 SMP.
Ia juga mengaku baru berumur 16 tahun.
"Saya masih kelas 3 SMP. Masih 16 tahun," ucapnya saat diekspose di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (26/11/2019).
FAP mengaku terlibat dalam tawuran lantaran dipaksa oleh teman-temannya anggota geng motor VDM (Vademangan).
Mereka lantas menyerang geng motor Sunter Kangkungan setelah sempat janjian lewat WhatsApp.
"Karena emosi tinggi sama anak Sunter Kangkungan," katanya.
FAP ditangkap usai menjadi pelaku utama pembacokan yang menewaskan korban Herly Suprapto (27).
Saat tawuran maut terjadi Minggu (24/11/2019), FAP dibonceng teman se-gengnya berinisial FF.
Baca: Grup WA Jadi Pemicu Tawuran Geng Motor yang Menewaskan Satu Orang di Sunter
• Pelebaran Trotoar, Jalan Jati Baru Jakarta Pusat Menjadi Sempit untuk Dilalui Kendaraan
FF sendiri mengaku baru berusia 14 tahun.
"Saya masih kelas 2 SMP, masih 14 tahun. Saya cuman nyetir motor doang," kata FF.
Polisi menangkap FAP dan FF beserta enam orang anggota geng motor lainnya 15 jam pascakejadian.
FAP dan FF dijadikan tersangka, sementara enam lainnya masih diproses.
Polisi menjerat tersangka dengan pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHP juncto pasal 55, 56 juncto pasal 358 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan matinya orang.
"Tersangka terancam hukuman 12 tahun penjara," ucap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.