Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mendagri Tito Sebut Jakarta Seperti Kampung, Pakar Tata Kota: Ada Hambatan Pembangunan di Jakarta

Pakar Tata Kota Yayat Supriatna turut memberikan komentarnya soal pernyataan Mendagri Tito Karnavian yang menyebut Jakarta seperti kampung.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Mendagri Tito Sebut Jakarta Seperti Kampung, Pakar Tata Kota: Ada Hambatan Pembangunan di Jakarta
Youtube tvonenews
Gambaran Kota Jakarta (Tangkap Layar YouTube tvOneNews). 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar Tata Kota Yayat Supriatna turut memberikan komentarnya soal pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian yang menyebut Jakarta seperti kampung, kalah dengan Shanghai China.

Tanggapan Yayat Supriatna disampaikan dalam acara Kabar Petang yang kemudian diunggah oleh kanal YouTube tvOneNews, Rabu (27/11/2019).

Yayat Supriatna mengatakan hambatan pembangunan kota Jakarta terkait dengan persoalan tanah.

"Jadi hambatan pembangunan kota di Jakarta ini karena persoalan tanah," ujar Yayat.

Di China lebih mudah mengejar ketertinggalan pembangunan karena kepemilikan aset.

Di negara komunis tidak ada kepemilikan pribadi, semua aset dikuasi negara, termasuk tanah.

Yayat Supriatna
Pakar Tata Ruang Kota Yayat Supriatna memberikan komentar terkait hambatan pembangunan Kota Jakarta (Tangkap Layar YouTube tvOneNews).

"Mengapa China lebih cepat mengejar ketertinggalan, karena satu kepemilikan aset," terang Yayat.

Berita Rekomendasi

"Di negara komunis itu kan nggak ada kepemilikan pribadi. Semua aset dikuasai negara," tambahnya.

Karena tanah dikuasai oleh negara maka di negara komunis lebih cepat untuk melakukan pembangunan kota.

"Jadi negara-negara komunis itu, karena negara menguasai tanah maka cepat," kata Yayat.

Sedangkan di Jakarta persoalan mengenai tata ruang dan aset tanah merupakan hal yang berbeda.

Jakarta akan berhadapan dengan persoalan pembebasan tanah saat hendak melakukan proses pembangunan.

Karena hal itu banyak proses pembangunan infrastruktur di Jakarta yang kemudian terhambat.

Selain itu, harga tanah yang sangat mahal juga menjadi faktor, selain soal pembebasan tanah.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas