Terkait e-Scooter, Pandangan Masyarakat: Ingin Tinggalkan Kendaraan Bermotor
Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap kehadiran e-Scooter, Grab melakukan survei kepada 3.107 responden yang terdiri dari 28% (858) pengguna Gra
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap kehadiran e-Scooter, Grab melakukan survei kepada 3.107 responden yang terdiri dari 28% (858) pengguna GrabWheels dan 72% (2.249) bukan pengguna.
Langkah tersebut dilakukan karena Grab berkomitmen untuk membantu menekan angka polusi udara dan mendukung Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Survei tersebut menghasilkan berbagai fakta menarik. Head of Public Affairs Grab Indonesia, Tri Sukma Anreianno, pada Jumat (30/11/2019) kemarin, mengatakan, semenjak kehadiran GrabWheels banyak responden mulai mengurangi ketergantungan kepada kendaraan bermotor.
“Sebanyak 52% responden mengatakan pengguna setuju bahwa GrabWheels telah mengurangi ketergantungan mereka (masyarakat) terhadap kendaraan bermotor,” ujar Tri Sukma.
Dalam survei tersebut juga mengatakan, tak sedikit masyarakat yang akan kembali ke kendaraan beremisi jika GrabWheels tidak ada. Hal tersebut pastinya tidak diinginkan, karena jumlah konsumsi bahan bakar minyak dapat terus bertambah yang berdampak pada peningkatan polusi udara.
“Berdasarkan survei, ternyata 72% pengguna GrabWheels akan kembali menggunakan transportasi beremisi karbon bila tidak ada GrabWheels,” tambah Tri Sukma.
Tri Sukma menyebutkan, dalam survei tersebut menemukan, 59% pengguna GrabWheels dan 49% dari semua responden setuju bahwa mereka akan meninggalkan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak jika GrabWheels lebih banyak tersedia di Jakarta.