BMW Tabrak Apotek, DPR Minta Polisi Sebar Personel di Sekitar Klub Malam
Selain kasus mobil BMW yang menabrak apotek, juga ada kasus mobil avanza yang menabrak pesepeda di jalan Sudirman,
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni meminta Kapolda Metro Jaya Inspketur Nana Sujana memberikan perhatian khusus pada kasus tabrakan atau kecelakaan lalu lintas akibat pengaruh alkohol atau obat-obatan terlarang.
Menurut Politikus NasDem itu, kecelakaan lalu lintas karena pengemudi tidak dalam keadaan sadar saat ini marak terjadi.
Selain kasus mobil BMW yang menabrak apotek, juga ada kasus mobil avanza yang menabrak pesepeda di jalan Sudirman, Minggu, (29/12/2019).
"Saya berharap Kapolda Metro Jaya menyusun langkah terutama pencegahan agar kejadian tidak terus berulang di ibu kota," kata Sahroni saat dihubungi, Minggu, (29/12/2019).
Menurutnya, Kepolisian harus menerjunkan personel di Kawasan lalu lintas yang sering dilewati oleh para pengemudi mabuk atau di tempat yang dekat dengan klub malam.
“Polda Metro Jaya harus lebih banyak menerjunkan personelnya di yang lokasi-lokasi yang rawan kejadian mabuk, seperti daerah Senopati atau Gunawarman.
Polisi perlu banyak yang turun untuk ngawasin orang-orang yang baru keluar dari klub-klub malam. Jika mereka mabuk, maka nggak boleh nyetir,” katanya.
Baca: Selain Gunakan Ganja, Polri Temukan Happy Five di Apartemen Penabrak Apotek di Senopati
Baca: Sri Mulyani Ungkap Kasus Penyelundupan Sejak Tahun 2016 hingga 2019, Mulai dari BMW hingga Harley
Baca: Bayi ini Gratis Masuk Klub Malam Seumur Hidupnya, Kok Bisa?
Selain itu menurutnya, kepolisian bisa berkoordinasi dengan pemilik klub malam untuk pengunjung yang pulang dalam keadaan mabuk.
"Bekerjasama dengan pihak pengamanan di klub-klub malam maupun Cafe yang ada di Senopati atau Gunawarman agar lebih ketat mengawasi pengunjungnya. Bilamana ketika keluar dari klub atau cafe yang bersangkutan mabuk, maka pihak pengelola bisa segera melarang si pengunjung agar tidak mengemudikan kendaraan apapun” ujarnya.
Terkahir menurutnya polisi melakukan razia lalu lintas rutin pada malam hari dengan menggunakan breathalyzer atau alat pengukur kandungan alkohol dalam darah. Pengemudi yang mabuk parah bisa diamankan terlebih dahulu sebelum membahayakan pengendara lain.
“Ini seperti yang dilakukan di Amerika Serikat, Inggris, dan banyak negara lain. Jika di negara asing ada peraturan seperti ini, maka kita juga perlu menegakkan aturan yang berlaku di Republik Indonesia” pungkasnya.
Sebelumnya seperti diberitakan Tribun Jakarta, Andre Sutio, pengemudi BMW yang menabrak Apotek Senopati, positif menggunakan narkoba.
Hal itu diketahui setelah pihak kepolisian melakukan tes urine terhadap Andre.
"Positif ganja dan obat penenang," kata Panit Laka Polres Metro Jakarta Selatan Ipda Mulyadi saat dikonfirmasi, Minggu (29/12/2019).
Mulyadi menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada pukul 04.30 saat Andre dan kedua temannya hendak pulang dari sebuah diskotek.
Namun, Andre hilang kendali atas mobilnya ketika akan berbelok ke arah Jalan Kapten Tendean.
Bukannya berbelok, mobil yang dikemudikan Andre justru meluncur ke arah Apotek Senopati.