Banjir di Jakarta, Anies Baswedan: Sebelum Warga Tidur Nyenyak di Rumahnya Kita All Out Kerja Keras
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuturkan meski banjir sudah mulai surut namun tugas belum selesai.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Ayu Miftakhul Husna
"Tapi intinya semua kebutuhan kami akan siapkan," ungkapnya.
Anies menyatakan, pihaknya harus memastikan bahwa seluruh jajaran bekerja dengan cepat.
"Sekaligus menegaskan kepada semuanya bahwa dari tadi pagi para lurah berkeliling melakukan pengecekan tempat-tempat pengungsian," kata Anies.
"Mereka bekerja secara aktif untuk mengecek apakah kebutuhan-kebutuhan dasar ada yang terlewatkan," tambahnya.
Beda Pendapat Anies Baswedan dan Basuki Hadimuljono Soal Penyebab Banjir Jakarta
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berbeda pandangan terkait penyebab banjir di sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Anies Baswedan saling tuding soal penyebab banjir.
Basuki menyebut, banjir terjadi akibat mandegnya normalisasi sungai di DKI Jakarta.
Basuki menilai, mandeg-nya normalisasi sungai di DKI Jakarta membuat dampak banjir menjadi lebih besar.
Pasalnya, dari rencana normaliasi 33 kilometer Sungai Ciliwung, Pemerintah DKI Jakarta baru menyelesaikan 16 kilometer.
Diketahui, sejak Pemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 2017 lalu, langkah normaliasi Sungai Ciliwung memang terhenti.
"Namun, mohon maaf Bapak Gubernur, selama dalam penyusunan Sungai Ciliwung nyata sepanjang 33 kilometer yang sudah ditangani normalisasi 16 kilometer," ungkapnya dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Kamis (2/1/2020).
Basuki menuturkan, di 16 kilometer yang sudah dinormalisasi saat ini aman dari luapan air.
Namun, daerah yang belum dilakukan normalisasi saat ini tergenang air.