Mili, Anggota DPRD DKI dari PSI Bantu Korban Banjir
Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Eneng Melianasari membantu korban banjir sejak 1 Januari 2020.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Eneng Melianasari atau biasa disapa Mili membantu korban banjir sejak 1 Januari 2020.
Meskipun rumahnya terkena banjir, Mili tetap turun lapangan mengecak dan memberikan bantuan kepada warga DKI Jakarta yang menjadi korban banjir.
"Aku turun (lapangan) tanggal 1 Januari 2020 ngecek, lalu tanggal 2 Januari kirim bantuan. Karena rumahku juga kena banjir, aku menyelesaikan di rumahku dulu, baru pergi bantu warga," cerita Mili kepada wartawan, Jumat (3/1/2020).
Mili mengungkapkan dirinya turun di beberapa titik di wilayah Jakarta Barat, yakni seputar Kedoya, Taman Kota dan Kembangan.
Dia mengaku warga kesulitan mengakses bantuan dan tidak bisa membuat dapur umum sehingga mereka membutuhkan makanan yang bisa langsung dimakan dan mudah diolah.
"Akhirnya, kita kemarin memberikan makanan yang sudah jadi dan sembako yang mudah diolah. Kita sumbang kemarin 500 porsi makanan yang sudah jadi," tutur dia.
Baca: Update Banjir di Jabodetabek: Warga yang Terdampak Bencana Banjir dan Longsor Capai 409 Ribu
Selain jamin makanan, kata Mili, warga di tiga daerah tersebut mengharapkan ada jaminan listrik, air bersih dan jaringan telekomunikasi.
Pasalnya, sejak 1 Januari 2020, warga masih kesulitan mengakses listrik, air bersih dan sinyal untuk handphone masih susah.
"Kemudian, terutama yang punya bayi, kalau misalnya dia mau stok ASI juga nggak bisa, karena nggak ada fasilitas freezer atau ada freezer, tapi nggak bisa digubakan karena listrik mati," kata dia.
Berdasarkan cerita beberapa warga di ketiga titik tersebut, lanjut Mili, hingga Tanggal 2 Januari 2020, pihak dari pemerintah provinsi DKI Jakarta belum ada yang turun ke tiga titik tersebut.
Bahkan, kata dia, Walikota Jakarta Barat juga belum turun ketiga titik tersebut.
Mili pun memang melakukan koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, namun via handphone karena di lapangan dia mengaku tidak bertemu dengan pihak pemprov.
"Sejauh ini sih yang kita tetap lakukan koordinasi sama Pemprov, kebutuhannya apa. Misalnya, evakuasi kalau misalnya ada yang tertahan di rumah. Hanya persoalannya, ada beberapa warga yang tidak mau dievakuasi ke posko. Jadi, mereka hanya mengungsi ke rumah-rumah tetangga yang punya rumah tingkat 2," terang dia.
Lebih lanjut, Mili berharap pemprov DKI bergerak cepat untuk memulihkan kondisi pasca banjir khususnya di tiga daerah tersebut.
Dia mencontohkan, pemprov bisa segera menyediakan penyedot karena airnya belum surut padahal kemarin dan hari ini sudah tidak ada hujan lagi.
"Kesulitannya, sampai hari ketiga, airnya belum surut juga. Kita sudah minta pemprov, dorong penyedotan atau langkah lainnya. Saya juga sebenarnya belum melihat gerak cepatnya (pemprov). Beberapa titik meskipun tidak diguyur hujan lagi, masih banjir. Di Jakarta Barat kan, kemarin nggak hujan, hari ini nggak hujan, harusnya airnya sudah surut," tutur dia.
Mili mengatakan, hingga saat ini PSI membangun dua posko dan dapur umum, yakni di GOR Cengkareng, Jakarta Barat dan di Pejagalan, Jakarta Utara.
PSI, kata dia, siap membantu warga yang terdampak banjir.
"Pasko di Cengkarang, di GOR, ada yang ngungsi sebanyal 600-an orang. Kalau posko di Pejagalan, saya belum update jumlahnya," pungkas Mili.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.