500 KK di Kelurahan Rawa Buaya Kekurangan Sembako, Harapkan Pemerintah Lebih Responsif
- Ketua RT 09/04 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jupri menyebut sebanyak 500 kepala keluarga (KK) y
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua RT 09/04 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jupri menyebut sebanyak 500 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir di wilayahnya membutuhkan lebih banyak bantuan logistik.
"Sebetulnya warga di sini masih kekurangan sembako, lalu selimut masih kekurangan, susu untuk bayi belum ada, dan air bersih," ungkapnya ketika ditemui di kediamannya, Sabtu (4/1/2020).
Pria yang juga diterjang banjir setinggi 2 meter di hari pertama tahun 2020, Rabu (1/1) dini hari, itu mengatakan ke-500 KK di wilayahnya mengungsi di dua tempat yang berbeda.
Sebanyak150 KK mengungsi di sebuah sekolah dasar (SD), di SMP 264 ada sebanyak 200 KK mengungsi sementara sisanya masih bertahan di rumah.
Alasannya, tempat pengungsian tidak di kelurahan Rawa Buaya tidak mencukupi fasilitasnya karena sudah terlalu padat.
"Dari hari pertama sampai saat ini lampu pun belum dinyalakan sementara warga di sini mau bersih-bersih tidak ada airnya karena listriknya masih mati," katanya.
Jupri mengungkapkan telah menelepon pihak PLN, yang kemudian dikatakannya berjanji akan menyalakan listrik bagi warga kelurahan Rawa Buaya hari ini.
Namun demikian, sampai sekarang ini listrik tak kunjung dinyalakan dan membuat semua warganya kecewa.
Baca: Suka Duka Sutinah Hadapi Banjir Rutin di Kampung Semanan Kalideres
Baca: Telkomsel Klaim Layanannya Telah Normal Pascabanjir di Jabodetabek
Baca: Bersepeda, Anies Tinjau Sekolah Terdampak Banjir di SMAN 8 Jakarta
Selain itu warga kelurahan Rawa Buaya juga menyayangkan karena sampai saat ini, bantuan yang datang, justru lebih banyak berasal dari pihak swasta.
"Kalau pengusaha sudah beberapa kali memberikan bantuan, tapi kalau pemerintah hanya memberikan nasi bungkus," ungkap Jupri.
Hal tersebut membuat warga merasa kurang diperhatikan pemerintah. Memang Palang Merah Indonesia (PMI) datang dan memberikan bantuan, namun jumlahnya terlalu sedikit.
"Kalau PMI sendiri memberikan bantuan nasi kotak sebanyak 50 bungkus, sementara KK di sini total ada 500. Saya puyeng membagi bantuan yang terlampau sedikit itu," katanya lagi.
Maka itu, warga kelurahan Rawa Buaya berharap agar pemerintah cepat tanggap akan situasi di posko evakuasi korban banjir di RT 09/04 ini.
"Kami ingin pemerintah cepat tanggap dalam masalah kebutuhan listrik dan penanggulangan banjir yang seakan tidak pernah hilang, ada terus setiap menghadapi tahun baru dan natal, banjir ada terus di sini," tandas Jupri.