Banyak Tanggul Jebol Saat Banjir, BNPB Curiga Pembangunannya Tak Sesuai Spesifikasi
BNPB menilai, intensitas hujan kali ini berkategori super ekstrem. Ada kenaikan debit air hingga berkali-kali lipat.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, salah satu alasan banyaknya tanggul yang jebol dalam bencana banjir di Jabodetabek saat ini karena pembangunan tanggul tidak sesuai spesifikasi.
Kepala Pusat Data Informasi (Kapusdatin) BNPB Agus Wibowo mengungkapkan, tanggul tersebut rata rata dibuat oleh swasta dan warga sekitar. Bukan oleh pemerintah melalui Kementerian PUPR.
"Informasinya tanggul itu bukan dibangun sama PU. Yang bangun perumahan. Kalau dibangun perumahan kan spesifikasinya maunya dia. Jadi kalau PU ada spesifikasinya. Tanggul itu kan harus dirawat rutin, kalau tidak kuat jebol," kata Agus di Gudang BNPB, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2020).
Agus menambahkan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan komitmennya memperbaiki aliran sungai di bagian Timur, seperti Bekasi dengan akan membangun tanggul yang jauh lebih kuat.
"Tentunya akan dibangun tanggul yang lebih bagus lagi. Seperti banjir kanal atau apa. Mungkin akan ada itu juga kita gak tau rencana PU. Tapi pasti karena airnya banyak suatu saat akan hujan lagi jadi perlu dibangun bagus," tutur dia.
Baca: Perbaiki Dokumen Rusak Kena Banjir Datang Langsung ke ANRI, Gratis dan Ini Syaratmya
Dia menilai, intensitas hujan kali ini berkategori super ekstrem. Ada kenaikan debit air hingga berkali-kali lipat.
"Jadi begitu air hujan jatuh langsung mengalir dia mengumpul ke saluran saluran itu kan. Jadi airnya itu memang besar dan tinggi. Kalau tanggul itu jebol berarti itu gak kuat. Desainnya bukan untuk menahan air setinggi itu," pungkasnya.