Anies Baswedan Ditantang Ketua DPRD DKI Gelar Apel Siaga: Perlihatkan Semua Alat yang Pernah Dibeli
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menantang Gubernur Anies Baswedan menggelar apel kesiagaan banjir di Monas, Jakarta Pusat.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menantang Gubernur Anies Baswedan menggelar apel kesiagaan banjir di Monas, Jakarta Pusat dalam waktu dekat.
Prasetio Edi juga meminta Anies Baswedan untuk memperlihatkan peralatan yang dimiliki Pemprov DKI untuk menghadapi cuaca ekstrem.
Hal itu diungkapkan Ketuda DPRD DKI agar masyarakat mengetahui kesiapan Pemprov DKI.
“Cobalah kita apel siagakan, semua alat yang pernah kita beli yang ada di Jakarta. Kita perlihatkan, kemana barang-barang yang kita punya,” ujar Prasetio Edi di kantornya pada Senin (6/1/2020) dilansir Warta Kota.
Sebelumnya, Prasetio Edi mendapati tidak berfungsinya alat penyedot air saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Kelurahan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis (2/1/2020) lalu.
Padahal alat tersebut menurut Prasetio Edi baru dibeli pada bulan November 2019.
“Contoh kecil adalah aki, pembeliannya bulan November 2019 buat penyedot (pompa) air. Ternyata nggak berfungsi, nah hal-hal ini kan kalau kita siap saya rasa bisa ditanggulangi,” katanya.
Lebih lanjut, Prasetio Edi juga menyoroti kemampuan petugas operator pintu air maupun pompa air di wilayah Gunung Sahari.
Prasetio Edi mengungkapkan, pintu air di lokasi tersebut dibuka dari berbagai wilayah, sehingga Gunung Sahari terendam air.
Prasetio Edi juga meminta Gubernur Anies Baswedan untuk lebih memberikan perhatian di lapangan dibandingkan di kantor.
“Saya minta kepada eksekutif turunlah ke lapangan, karena permasalahan bukan ada di kantor tapi ada di lapangan,” jelasnya.
Update Korban dan Kondisi
Sementara itu korban bencana banjir dan tanah longsor di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya bertambah.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, terdapat 67 orang meninggal hingga Senin (6/1/2020) pukul 17.42 WIB.
Sementara itu, satu warga dilaporkan hilang dan belum ditemukan.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo melalui rilis BNPB dilansir bnpb.go.id.
Jumlah korban meninggal bertambah menjadi 67.
Sebelumnya, korban meninggal tercatat sebanyak 60 orang.
Secara rinci BNPB mengungkapkan tujuh tambahan korban meninggal berasal dari Kota Tangerang, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Lebak.
Lima orang berasal dari Kota Tangerang dan satu orang meninggal di pengungsian di Kabupaten Bogor.
Sementara itu satu korban yang sebelumnya dinyatakan hilang telah diketemukan oleh Tim SAR Gabungan dan dinyatakan meninggal di Kabupaten Lebak.
Berikut tujuh tambahan korban meninggal :
1. Aceng Ismail (52/L) Kota Tangerang
2. Nining (75/P) Kota Tangerang
3. Rosdiana (60/P) Kota Tangerang
4. Fatir (14/L) Kota Tangerang
5. John Andreas (14/L) Kota Tangerang
6. Emah (65/P) Kabupaten Bogor
7. Rizki (7/L) Kabupaten Lebak
Sementara korban yang hilang dan belum diketemukan atas nama Muhadi (35/L) yang berasal dari Kabupaten Lebak.
Genangan Air
Sementara itu, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mengungkapkan genangan air masih ada di beberapa wilayah.
Antara lain di Kabupaten Bekasi genangan air masih ada di kisaran 20-30 cm.
Kota Bekasi 20-60 cm, dan Kabupaten Bogor 20-30 cm.
Di Jakarta Barat genangan air bervariasi dari 20-150 cm.
TMC Polda Metro Jaya menyebut hingga Senin sore pukul 17.30 WIB, dilaporkan tidak ada genangan air yang terjadi di tol dalam kota wilayah DKI Jakarta.
Antara lain :
1. KM 14 depan trisakti jalur A dan B tidak ada genangan
2. KM 5.400 depqn depnaker jalur A/B tidak ada genangan
3. KM 00. 50 Terowongan cawang arah Jagorawi tidak ada genangan
4. KM 00.100 Tol Halim arah semanggi maupun sebaliknya tidak ada genangan
5. KM 3.800 Tol cililitan arah jagorawi atau sebaliknya tidak ada genangan
Pos Pengungsian Bertambah
Meski di berbagai wilayah genangan air mulai surut, terjadi penambahan jumlah pengungsi.
Dari semula sebesar 917 jiwa menjadi 36.419 jiwa.
Sementara itu titik pengungsian berada di beberapa wilayah antara lain :
- Kabupaten Bekasi 3 titik
- Kota Bekasi 75 titik
- Kabupaten Bogor 27 titik
- Kota Tangerang Selatan 1 titik
- Jakarta Timur 1 titik
- Jakarta Barat 5 titik
- Jakarta Selatan 1 titik
- Jakarta Utara 1 titik
- Kabupaten Lebak 8 titik
- Kota Depok 6 titik
Sementara itu masyarakat diimbau untuk waspada dengan potensi curah hujan tinggi hingga sepekan kedepan.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul VIDEO: Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Tantang Anies Gelar Apel Siaga Banjir dan Pamer Alat Berat.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (Wartakotalive/Fitriyandi Al Fajri)