Dede Kebanjiran Order Perbaiki Mobil Korban Banjir
Yang penting mesin hidup, urusan karpet atau speaker yang perlu diganti itu belakanganlah. Alhamdulillah ya
Penulis: Reza Deni
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Pagi hari, bertepatan dengan Tahun Baru, Dede (45) sudah berada di dalam mobil boksnya, bersama adik dan juga istrinya. Pemilik bengkel mobil Tasik ini sedianya akan pulang ke kampungnya di Tasikmalaya, Jawa Barat untuk beberapa hari.
Namun, banjir di sejumlah titik di Jakarta Timur membuat rencananya batal. Lalu lintas lumpuh, dia putar balik ke rumahnya di Lubang Buaya. Di perjalanan menuju rumahnya, dirinya langsung ditelepon oleh sejumlah pelanggannya karena mobil pelanggannya mati akibat terendam banjir.
Baca: Cepat Tanggap WSBP Rangkul Masyarakat Terdampak Banjir
"Ada tiga titik saya saat itu, di Cawang, Jatimakmur, sama di Kampung Rambutan. Ya karena pelanggan lama, akhirnya saya ke lokasi," kata Dede saat ditemui di bengkelnya di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2020) kemarin.
Karena selalu membawa beberapa peralatan montirnya ke mana pun, Dede kemudian membenahi kerusakan mobil sang pelanggan seadanya. Namun, ada beberapa mobil yang memang rusak parah dan butuh waktu lebih.
"Ada yang langsung hidup, tapi kebanyakan karena akinya sudah kerendam, atau bagian kabelnya korslet. Tapi ya mereka tetap memberi saya uang jasa, ada sekitar Rp1,5 juta total saat itu," lanjutnya.
Baca: Bamusi Bantu Korban Banjir di Jabotebek
Di bengkelnya, Dede sedang sibuk di bengkelnya membenahi mobil-mobil yang rusak akibat terendam banjir. Total, sudah sembilan mobil sejak banjir surut yang dibereskan olehnya dan dua saudaranya, Agung dan Ayat.
"Kalau kerusakannya misalnya di kelistrikan atau di bagian aki, ya biasanya Rp1,5 juta. Itu dengan catatan spare part mereka yang sediakan. Kalau sudah parah ya bisa mencapai Rp3 juta. Dua-tiga hari selesai kami, paling lama seminggulah," ujar Dede.
Kini, tak hanya pelanggan lama yang menjadi 'pasien' Dede. Ada orang-orang baru dari sejumlah daerah yang daerahnya terendam banjir yang memerlukan sentuhan tangan Dede untuk diperbaiki.
Baca: Jangan Bergandengan Tangan saat Terjebak Arus Banjir yang Kuat, Ini Cara Tepat yang Harus Dilakukan!
"Kami kerja sekuatnya saja. Yang penting mesin hidup, urusan karpet atau speaker yang perlu diganti itu belakanganlah. Alhamdulillah ya pelanggan bertambah pemasukan juga nambah" kata Dede.
Tak jauh dari bengkel mobil milik Dede, bengkel mobil Ban Oli Service (BOS) di Cipayung juga ramai oleh beberapa mobil yang tengah dibetuli oleh sekira sepuluh montir berseragam biru. Bengkel tersebut tampak lebih modern dari Bengkel Tasik milik Dede.
Namun, Kepala Bengkel BOS Cipayung, Heru, mengatakan bahwa mobil-mobil tersebut rusak bukan akibat terendam banjir. Pihaknya, melalui atasan di pusat, sudah tidak melayani servis akibat banjir.
Baca: Ibu Mertua Pingsan lalu Meninggal saat Dengar Osama Tewas
"Karena pertama kerusakan akibat banjir itu di kabel, dan peralatan kami belum ada. Kedua, sumber dayanya. Di kami ada montir 10 orang, dan kami setiap hari saja sudah ada 30 unit mobil yang datang ke sini," kata Heru saat berbincang dengan Tribun.
Baca: Wamendes PDTT: Dana Desa Boleh Digunakan untuk Penanggulangan Bencana
Rumah kelurga besar Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) juga terendam banjir yang mengakibatkan beberapa mobil yang diparkir di garasi ikut terendam. Salah satunya, adalah mobil mewah Jeep Rubicon.
"Rumah Dimaz Raditya, putra saya yang anggota DPRD DKI Jakarta Komisi C dari Fraksi Partai Golkar juga tergenang banjir di kawasan Kemang," kata Bamsoet beberapa waktu lalu.
Ada tiga unit mobil dan tiga unit sepeda motor yang terendam di pekarangan rumah Dimaz. Salah satu unit mobil yang terendam adalah mobil mewah Jeep Rubicon berwarna abu-abu. Sementara itu, salah satu unit sepeda motor yang terendam adalah Vespa Piaggio S berwarna kuning.
Bengkel Auto2000 Membludak
Bengkel resmi Toyota seperti Auto2000 Permata Hijau, Jakarta Barat sampai kemarin masih terlihat ramai dari biasanya. Kepala Bengkel Auto2000 Permata Hijau, Edwin Dwi Novianto mengatakan sejak tanggal 2 Januari 2020 banyak kendaraan yang berdatangan ke bengkel.
"Untuk unit masuk akibat musibah banjir, tentunya ada peningkatan sejak tanggal 2 Januari, namun puncaknya di tanggal 3-4 Januari," tutur Edwin.
Baca: Menko PMK: Kabupaten Lebak Paling Banyak Alami Kerusakan Infrastruktur Akibat Banjir
Saat ini di bengkel Auto2000 Permata Hijau ada sebanyak 40 unit kendaraan konsumen terdampak banjir. Jumlah tersebut terbagi ke beberapa jenis kendaraan dengan persentase tipe MPV 50 persen, SUV 40 persen dan jenis lain 10 persen. Banyaknya kendaraan konsumen yang tersebut menyebabkan antrean dalam pengerjaan.
Auto2000 mengoptimalkan tim khusus agar dapat mengerjakan unit milik konsumen. "Sejauh ini kami optimalkan dengan tim yang ada," terangnya.
Sementara itu, CEO BMW Astra, Fredy Handjaja mengatakan pihaknya sudah mengevakuasi 108 unit BMW dan MINI. "Kami sudah mengevakuasi 108 unit BMW dan MINI dengan mengerahkan 21 unit mobil towing, 8 unit mobil servis, 8 unit motor servis, 24 orang teknisi dan 4 orang technical advisor yang mendampingi pemeriksaan," Fredy menjelaskan.
Baca: Jangan Bergandengan Tangan saat Terjebak Arus Banjir yang Kuat, Ini Cara Tepat yang Harus Dilakukan!
BMW Astra masih akan mengevakuasi setidaknya 12 unit BMW dan MINI yang berada di daerah yang belum terjangkau. Ke-108 unit BMW dan MINI yang sudah berada di bengkel BMW Astra saat ini dalam proses pembersihan dan pemeriksaan untuk memastikan apa saja yang perlu diperbaiki.
Aftersales Manager BMW Astra, Budi Kurniawan mengungkapkan usai dibersihkan dan diperiksa, Perseroan dapat menyimpulkan berapa besaran biaya servis yang diperlukan.
Baca: 6 Daerah di Jabar Berstatus Tanggap Darurat Bencana Hingga 7 Januari 2020
"Sebagai bentuk dukungan kami kepada pemilik BMW dan MINI yang mengalami musibah, BMW Astra akan menanggung seperempat dari biaya perbaikan yang mencakup suku cadang dan jasa," terang Budi.
Salah satu karyawan dealer Honda Mugen Puri, menjelaskan dealer Honda juga banyak menerima mobil yang terdampak banjir. "Jumlah mobil mencapai 30 unit, yang terkena dampak banjir untuk diberi penanganan oleh kami," salah satu karyawan dealer Honda Mugen Puri saat ditemui.
Tipe mobil yang menjadi korban banjir diantaranya CRV, HRV, dan Jazz yang tinggal di sekitar Puri Kembangan dan Meruya.
Baca: Bamsoet Hibur Anak-Anak Korban Banjir di GOR Pangadegan
Untuk penanganan kendaraan yang terdampak banjir, Wisnu mengatakan akan memakan waktu 1 hingga 2 minggu untuk merestorasi kondisinya normal lagi. Selain itu, dirinya juga mengatakan penanganan mobil itu sendiri, diantarnya menguras oli, tangki bensin, dan mengganti karpet mobil dengan yang baru.
Untuk tipe Accord dan Odyssey yang terdampak banjir dikenai biaya perbaikan Rp 4,8 juta hingga Rp 5,8 juta, sedangkan untuk Brio all model sebesar Rp 2,4 juta hingga Rp 3,6 juta. Kemudian untuk mobil bertipe Jazz, Civic, Freed, City dan CRV yang terkena banjir, membutuhkan Rp 3,6 juta hingga Rp 4,8 juta untuk perbaikan. (tribun network/den/har/lit)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.