Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kubu Kontra Minta Anies Baswedan Mundur dari Jabatannya, Fahira Idris: Itu Berlebihan, Aksinya Norak

Ratusan masyarakat dari berbagai elemen melakukan unjuk rasa untuk meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mundur dari jabatannya.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Kubu Kontra Minta Anies Baswedan Mundur dari Jabatannya, Fahira Idris: Itu Berlebihan, Aksinya Norak
Tangkap layar YouTube tvOneNews
Ratusan masyarakat dari berbagai elemen melakukan unjuk rasa untuk meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mundur dari jabatannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan masyarakat dari berbagai elemen melakukan unjuk rasa untuk meminta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mundur dari jabatannya.

Satu di antara yang ikut demonstrasi adalah politisi PDI Perjuangan, Dewi Tanjung.

"Tuntutan kita minta pertanggungjawaban kinerja Bapak Gubernur Anies Baswedan."

"Juga ada tuntutan kita Anies Baswedan mundur," ujar Dewi Tanjung dalam kegiatan aksi unjuk rasa di area Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).

Anggota DPD RI, Fahira Idris, saat diwawancara awak media di RSPAD, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2017).
Anggota DPD RI, Fahira Idris, saat diwawancara awak media di RSPAD, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2017). (TRIBUNNEWS.COM/ Vincentius Jyestha)

Terkait hal itu, anggota DPD RI, Fahira Idris menyebut apa yang dilakukan tersebut hingga meminta Anies Baswedan mundur dari jabatannya terlalu berlebihan.

Pernyataan tersebut disampaikan Fahira dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube tvOneNews, Selasa.

"Saya merasa apa yang mereka lakukan itu terlalu berlebihan."

Berita Rekomendasi

"Apalagi isunya itu sudah ingin menurunkan gubernur, menurut saya itu aksinya norak, makar, tidak sesuai," ujar Fahira.

Fahira menuturkan, jika ingin menyampaikan aspirasi mengenai keluhan banjir tidak masalah.

Tetapi menjadi berlebihan ketika ingin menurunkan Anies Baswedan.

"Mengapa menjadi berlebih-lebihan hingga ingin menurunkan Anies Baswedan," terang Fahira.

Lebih lanjut, Fahira menjelaskan, pihaknya mengapresiasi tindakan sejumlah korban banjir yang menggugat Anies Baswedan.

Namun, menurutnya, aksi untuk menurunkan Anies Baswedan sangat tidak tepat.

"Betul, artinya gini kan sudah ada yang melaksanakan action, itu menurut saya sudah baik."

"Tetapi aksi untuk menurunkan Anies Baswedan inilah yang menurut saya tidak tepat," terang Fahira.

"Tapi kalau mau menyampaikan aspirasi tentang keluhan banjir silahkan, tidak ada yang menolak soal itu," terang Fahira.

"Yang membuat kami berang, khawatir dan lain sebagainya adalah isunya mereka ingin menurunkan Anies Baswedan," tambahnya.

Lebih lanjut, Fahira Idris menegaskan soal poin yang menurutnya norak dan berlebihan.

"Di bagian yang ingin menurunkan Anies Baswedan, itu saja menurut saya," terangnya.

Mengutip Kompas.com, para demonstran yang mengatasnamakan sebagai massa pro dan kontra terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berkumpul di Balai Kota DKI Jakarta.

Ada dua kubu yang berunjuk rasa, mereka menyampaikan tuntutan berbeda terkait kebijakan Anies Baswedan dalam menghadapi banjir di Jakarta.

Kubu yang kontra diperkirakan berjumlah 200 orang.

Mereka mendesak agar Anies Baswedan mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Mereka memprotes dan menilai kebijakan Anies Baswedan tidak efektif dalam menghadapi banjir.

Sementara kubu yang pro terhadap Anies Baswedan diperkirakan berjumlah 250 orang.

Mereka membela Anies Baswedan karena menilai bencana banjir telah terjadi sejak dahulu di Jakarta.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas