Polemik Revitalisasi Monas, Pengamat Tata Kota: Harusnya Gubernur DKI Fokus Atasi Banjir
Pengamat Tata Kota, Nirwono Yoga menilai proyek revitalisasi Monas ini tidak ada urgensinya, ia meminta Gubernur DKI untuk lebih fokus atasi banjir.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Pravitri Retno W
"Kalau kita lihat dari waktunya, ini (revitalisasi Monas) sebenarnya bukan waktu yang tepat, sama sekali," jelasnya.
"Karena dalam konteks inilah pembangunan revitalisasi monas menjadi tidak urgensi," imbuhnya.
"Maka dari itu tidak heran kalau kemudian masyarakat menolak revitalisasi Monas apalagi beberapa wilayah DKI tergenang banjir," jelasnya.
Nirwono kemudian menilai penolakan adanya revitalisasi Monas ini sebagai tanda masyarakat ingin agar Pemprov DKI fokus menangani banjir.
"Nah inilah sebenarnya tuntutan dari masyarakat agar Pemprov DKI lebih fokus menangani banjir dulu," ujarnya.
"Apalagi laporan dari BMKG puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi pada awal Februari ini kan harusnya fokus ke sana," imbuhnya.
Ia kemudian meminta Anies Baswedan untuk dapat memastikan agar banjir menjadi fokus utama dari kinerja pemerintah saat ini.
"Nah inilah menurut saya yang menjadi perhatian Pak Gubernur untuk memastikan bahwa pemerintah fokus dalam antisipasi banjir," jelasnya.
Revitalisasi Monas Perlu Dikaji Ulang
Sebelumnya ditempat berbeda, Nirwono Yoga sempat mengungkapkan revitalisasi di kawasan Monas ini diperlukan pengkajian ulang.
Nirwono menganggap program revitalisasi Monas saat ini belum dianggap mendesak.
"Kalau melihat dari tingkat urgensinya kegiatan revitalisasi Monas ini belum dianggap mendesak," ujarnya yang dilansir kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (25/1/2020).
Nirwono juga berpendapat seharusnya Pemprov DKI Jakarta lebih memperbanyak daerah resapan air dibanding menjalankan program tersebut.
"Artinya kalau kita bicara konteksnya apalagi kemarin Jakarta baru terdampak banjir maka harusnya yang dilakukan Pemprov DKI membangun lebih banyak lagi daerah resapan air atau ruang terbuka hijau baru," kata Nirwono.