Alasan Caesar Hito Mantap Melamar Felicya Angelista
Felicya mengaku lega karena akhirnya Hito melamarnya setelah lebih dari enam tahun mereka pacaran.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesinetron Caesar Hito dan Felicya Angelista menapaki hari bahagia.
Pada Sabtu (8/2/2020) sore, mereka resmi bertunangan.
Caesar melamar Feli dalam sebuah pesta romantis di tepi pantai, di kawasan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara.
Felicya mengaku lega karena akhirnya Hito melamarnya setelah lebih dari enam tahun mereka pacaran.
Sementara, Hito sendiri menganggap waktu enam tahun lebih mereka pacaran sudah cukup bagi mereka untuk saling mengenal.
Dan dalam waktu selama itu, ia sudah yakin untuk menjalani hari-hari ke depan bersama Feli.
"Karena emang dia merupakan sosok yang aku mau. Kita sama-sama punya kekurangan, tapi kita selalu bisa saling melengkapi," kata Hito saat menggelar konferensi pers usai prosesi lamaran, Sabtu (8/2/2020) malam.
Baca: Felicya Angelista Dilamar Caesar Hito, sang Ibu: Feli yang Dilamar, Saya yang Nervous
"Meskipun hampir tujuh tahun ini ada berantem lah, beda pendapat, tapi itu yang membuat kita jadi kuat karena kita bisa mengatasi semua itu. Puji Tuhan kami langgeng dan sekarang sudah tidak ragu lagi," imbuh Hito.
Rencana lamaran ini, kata Hito, sebenarnya sudah cukup lama direncanakan.
"Proses pertunangannya puji Tuhan lancar. Dan ini sebenarnya sudah mau dilakukan sejal lama. Tapi ya sudah, baru sekarang terlaksana," kata dia.
Dalam lamaran itu, keluarga Hito membawa seserahan.
Selain berisi berbagai barang branded, Hito juga memberikan sebuah handphone mewah kepada Feli.
Namun, Hito enggan membeberkan berapa nilai dari seserahan yang diberikan.
Felicya menambahkan, usai lamaran, mereka akan disibukkan dengan persiapan menikah.
Kata dia, pernikahan akan dilakukan antara pertengahan hingga akhir tahun 2020.
"Untuk tanggal dan bulannya nanti diberitahu di lain kesempatan. Yang pasti kami sudah mulai melakukan persiapan. Sejauh ini baru dapat gedungnya. Untuk konsepnya, karena aku dari Manado dan Hito dari Semarang, kita pilih jalan tengah yakni konsep internasional," ungkapnya.