Diduga Kecanduan Game Online, Anak Tega Tusuk Ibu Kandungnya Sendiri Berkali-kali
Sejak ditangkap hingga saat ini, sang anak masih terus berteriak layaknya orang terkena gangguan jiwa
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya mengamankan seorang anak berinisial CCS (18) yang tega menusuk ibu kandungnya sendiri sebanyak tiga kali di kediamannya di Grogol, Jakarta Barat pada Sabtu (8/2/2020) pagi.
Diduga, pelaku memiliki kelainan aneh sejak kecanduan bermain game online.
Baca: Suami Tusuk Istri di Tangerang: 15 Tusukan di Tubuh Korban Hingga Kesaksian Warga Sekitar
"Keterangan awal dari keluarga korban maupun tetangga bahwa memang anak ini sejak beberapa bulan ini memang ada kelainan sejak mulai bermain game online. Ini coba kita dalami semuanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (8/2/2020).
Dalam kejadian ini, Yusri mengungkapkan, saat ini kondisi sang ibu mengalami luka berat usai ditusuk berkali-kali oleh sang anak.
Dia bilang, sang Ibu sudah dibawa di Rumah Sakit (RS) Tarakan Jakarta Pusat.
"Sekarang ibunya masih di RS. Ada 3 tusukan, pertama di leher, tangan dan perut. Kondisi sekarang korban dalam luka berat," ungkap dia.
Yusri menuturkan, saat ini tersangka dibawa ke rumah sakit jiwa oleh jajaran polisi.
Sebab sejak ditangkap hingga saat ini, sang anak masih terus berteriak layaknya orang terkena gangguan jiwa.
"Tersangka kita bawa ke RS Jiwa karena sejak pertama penangkapan sampai saat ini masih berteriak terus sehingga perlu dikasih obat penenang. Ini masih kita dalami apa motif dari pelaku," tuturnya.
"Juga sama ibunya juga dalam keadaan stress, sejak beberapa bulan ini. Memang mereka tinggal berdua dalam satu rumah," lanjutnya.
Baca: Jumlah Korban WO Bodong Bertambah Jadi 60 Orang, Total Kerugian Ditaksir Rp 2,5 M Lebih
Namun demikian, Yusri mengungkapkan, polisi masih melakukan tahapan tes psikologi untuk memastikan kelainan jiwa tersangka.
"Jadi nanti merujuk ke tes psikologi buat yang bersangkutan. Tapi sekarang ini memang kita kirin ke RS jiwa di Jakarta Barat untuk membuat yang bersangkutan tenang dulu. Kami cek ke sana sudah dikasih obat penenang. Mudah-mudahan setelah itu bisa dicek kejiwaan yang bersangkutan," tukas dia.