Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPRD DKI Pertanyakan Anggaran Rp 1,6 T untuk Formula E: 2 Kali Lipat Biaya di Hong Kong

"Enggak boleh lagi saya ngomong di sini karena kan sudah ada rapat Menko Polhukam," imbuhnya

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in DPRD DKI Pertanyakan Anggaran Rp 1,6 T untuk Formula E: 2 Kali Lipat Biaya di Hong Kong
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Peta rencana awal lintasan balap Formula E di Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggaran penyelenggaraan ajang balap Formula E di Jakarta menjadi sorotan anggota dewan, terutama dari Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI

Anggaran Rp 1,16 triliun yang dikeluarkan Pemprov DKI untuk menggelar hajatan bertaraf internasional itu pun dianggap terlalu besar.

"Besaran anggaran pelaksanaan racing ini di Hong Kong adalah HKD 250-300 juta atau setara dengan Rp 540 miliar dengan kurs saat ini. Sementara anggaran yang dialokasikan DKI untuk racing ini Rp 1,16 triliun," ucapnya, Selasa (11/2/2020).

Ia pun mempertanyakan besaran anggaran yang membengkak dua kali lipat dibandingkan Hong Kong itu.

Sebab, seluruh bahan baku berkualitas untuk membuat infrastruktur lintasan balap, seperti semen dan batu dapat dengan mudah ditemui di Indonesia.

"Hal yang menjadi pertanyaan besar adalah apa yang membedakan biaya penyelenggaraan di Jakarta menjadi dua kali lipat biaya di Hong Kong?" ujarnya penuh tanya.

Terlebih, beberapa kota yang sempat menggelar Formula E ternyata merugik dan memutuskan untuk tak lagi menggelar balap mobil tanpa emisi itu.

Berita Rekomendasi

"Formula E Holding seharusnya memberi konstribusi kepada kegiatan ini, sementara sejak berdiri tahun 2014 lalu, mereka masih merugi," kata dia.

"Kejadian Formula E di Montreal, Kanada 2016-2017 adalah merugi," tambahnya menjelaskan.

Tak hanya di Montreal, kota Moskow, Rusia juga membatalkan gelaran Formula E di wilayahnya.

Gilbert menyebut, pemerintah kota Moskow sendiri membatalkan penyelenggaraan Formula E dengan pertimbangan kemacetan yang mungkin terjadi di ibu kota Rusia itu apabila balapan digelar di tengah kota.

"Jakarta sebagai salah satu kota termacet di dunia akan mengalami dampak kemacetan luar biasa selama dua hari," tuturnya.

Dengan mempertimbangkan kemacetan dan anggaran pembangunan lintasan balap, Gilbert pun menyarankan Pemprov DKI untuk menggelar Formula E di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Melihat anggaran yang terlalu besar dan potensi dampak kemacetan, maka sebaiknua dilamukan di Sirkuit yang sudah ada, seperti Sentul," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas