Tak Ada Surat Edaran Larangan Perayaan Hari Valentine dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta
Pihak sekolah telah menyusun agenda tersendiri yang bermuatan positif sejak dulu, sehingga para pelajar telah terbiasa mengikuti kegiatan itu
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Pendidikan DKI Jakarta tak mengeluarkan surat edaran larangan perayaan Valentine Day atau hari kasih sayang di sekolah-sekolah pada Rabu (14/2/20202).
Alasannya, pihak sekolah telah menyusun agenda tersendiri yang bermuatan positif sejak dulu, sehingga para pelajar telah terbiasa mengikuti kegiatan tersebut.
“Tidak ada surat edaran, karena selama ini sudah ada program tersendiri seperti ekstra kurikuler, rajin mengaji dan kegiatan spiritual lainnya di sekolah,” kata Kepala Sub Bagian Humas Kerjasama Antar Lembaga Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sonny Juhersoni pada Jumat (14/2/2020).
• Tidak Hanya Valentine, Band Element juga Merayakan Hari Istimewa Ini Setiap 14 Februari, Apa Itu?
• Disdik Kota Bekasi Larang Siswa Rayakan Valentine Day, Termasuk Bawa Cokelat ke Sekolah
Dia yakin, para pelajar melaksanakan kegiatan positif di sekolahnya karena selama ini para guru juga telah banyak melakukan pembinaan kepada mereka.
Wakil Kadis Pendidikan DKI Jakarta Syaefullah Hidayat optimistis bagi pelajar yang telah terbiasa dengan kegiatan positif tidak akan terpengaruh pada Valentine Day.
Sebab nilai luhur mereka akan terjaga dengan baik.
“Kalau anak-anak sudah terbiasa dengan kegiatan positif, pas tanggal 14 Februari Valentine Day nggak ngaruh ke dia. Anak-anak sibuk dengan ekskul sudah lupa dengan itu,” kata Syaefullah.
Ketua MUI Depok Larang Kaum Milenial Ikut Merayakan Valentine: Itu Mengarah Kebebasan Berpacaran
Wakil Wali Kota Depok imbau remaja agak tak berlebihan adakan perayaan Valentine Day.
Jelang perayaan Hari Kasih Sayang atau Valentine's Day, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengimbau warganya terutama para remaja agar tak berlebihan dalam merayakannya.
Imbauan ini, kata pria berkacamata ini disebabkan perayaan tersebut bukanlah budaya Indonesia.
Terlebih kota yang dipimpinnya ini memiliki visi sebagai Kota Unggul, Nyaman dan Religius.
• Ramalan Zodiak Cinta Rabu 12 Februari 2020 Leo Mau Valentine, Virgo Manjakan Dia, Gemini Jalan Buntu
Menurutnya, ungkapan perasaan kasih sayang tidak harus diungkapkan dalam waktu-waktu tertentu.
"Yang namanya kasih sayang kan setiap hari. Kasih sayang sama orang tua, keluarga, sama kakak, sama ibu, sama ayah, sama teman, sama rekan," papar Pradi kepada wartawan di Sawangan, Depok, Rabu (12/2/2020).
Namun demikian, penggemar sepeda motor ini mengaku tak sepenuhnya melarang perayaan Valentine.
"Boleh-boleh saja, tetapi kembali lagi yang tadi, apakah memang yang demikian budaya kita atau bukan," tuturnya.
• Perayaan Valentine Disalahgunakan untuk Kegiatan Mesum
Menanggapi hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, KH. Ahmad Dimyati Badruzzaman menegaskan, melarang kegiatan perayaan hari Valentine.
"MUI (Depok) tentu mengimbau generasi muda milenial untuk hati-hati, jangan ikut-ikutan budaya barat. Karena valentine ini bukan budaya islami dan bukan budaya orang Indonesia," kata Dimyati saat dihubungi wartawan Rabu (12/2/2020).
Dimyati mengatakan, perayaan Valentine mengarah kepada kebebasan berpacaran dan berhubungan bukan muhrim.
Itu sebabnya, perayaan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.
"Sebagai bangsa Indonesia yang notabene bangsa religius dan menjunjung tinggi norma agama, norma asusila, jelas perayaan valentine itu bertentangan," tutur Dimyati.
Bukan Budaya Indonesia, Wakil Wali Kota Depok Imbau Muda-mudi Jangan Berlebihan Rayakan Valentine
Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengimbau warganya terutama para remaja agar tak berlebihan dalam merayakan Hari Kasih Sayang atau Valentine’s Day yang jatuh pada hari Jumat (14/2/2020) nanti.
Imbauan itu, kata pria berkacamata ini, disebabkan perayaan tersebut bukanlah budaya Indonesia.
Terlebih kota yang dipimpinnya ini memiliki visi sebagai Kota Unggul, Nyaman dan Religius.
Menurutnya, ungkapan perasaan kasih sayang tidak harus diungkapkan dalam waktu-waktu tertentu.
“Yang namanya kasih sayang kan setiap hari. Kasih sayang sama orang tua, keluarga, sama kakak, sama ibu, sama ayah, sama teman, sama rekan,” papar Pradi kepada wartawan di Sawangan, Depok, Rabu (12/2/2020).
• VIDEO : Hari Jadi Pernikahan ke-39 Indro Warkop Sebut Rumput Makam Sang Istri Standar Old Trafford
• BREAKING NEWS: 60 Warga Pamulang Timur Kena Wabah Cikungunya
Namun demikian, penggemar sepeda motor ini mengaku tak sepenuhnya melarang perayaan Valentine.
“Boleh-boleh saja, tetapi kembali lagi yang tadi, apakah memang yang demikian budaya kita atau bukan,” tuturnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok, KH. Ahmad Dimyati Badruzzaman menegaskan, melarang peringatan hari Valentine dirayakan.
“MUI (Depok) tentu mengimbau generasi muda milenial untuk hati-hati, jangan ikut-ikutan budaya barat. Karena valentine ini bukan budaya islami dan bukan budaya orang Indonesia,” kata Dimyati saat dihubungi wartawan Rabu (12/2/2020).
Dimyati mengatakan, perayaan valentine mengarah kepada kebebasan berpacaran dan berhubungan bukan muhrim.
Itu sebabnya, perayaan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.
“Sebagai bangsa Indonesia yang notabene bangsa religius dan menjunjung tinggi norma agama, norma asusila, jelas perayaan valentine itu bertentangan,” tutur Dimyati.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul: Disdik DKI Jakarta Tak Keluarkan Edaran Larangan Perayaan Valentine Day di Sekolah