Sekian Lama Berpisah, Warga Belanda Cari Orangtua Kandungnya di Jakarta Barat
Pasalnya, Kelurahan Jelambar hanya memiliki 11 rukun warga (RW). Tidak ada RW 17 seperti yang ditulis Herlina.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Herlina, warga negara Belanda, sedang mencari ayah dan ibu kandungnya di Jakarta Barat.
Namun alamat yang dia disebutkan tak ada yang sesuai dengan keadaan di lapangan.
Herlina mengunggah sebuah foto di Facebook yang mengatakan kedua orangtuanya bernama Joric dan Nurhayati beralamat di Jalan Amber, RW 17 RT 04, Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat.
Kompas.com mencoba untuk menelusuri alamat tersebut dan menanyakan kepada petugas kelurahan setempat.
"Sampai besok juga mutar enggak ketemu, Mas," kata salah seorang petugas kelurahan Jelambar di kantor Lurah Jelambar, Jakarta Barat, Senin (17/2/2020).
Baca: 5 Hari Lagi Menikah, Calon Pengantin Wanita Tewas Kecelakaan, sang Kekasih Sudah Sebar Undangan
Pasalnya, Kelurahan Jelambar hanya memiliki 11 rukun warga (RW).
Tidak ada RW 17 seperti yang ditulis Herlina.
Namun seorang warga mengetahui adanya Gang Ambar yang mirip dengan alamat Jalan Amber yang ditulis Herlina.
Gang Amber tersebut berada di RT 3/RW 3, Kelurahan Jelambar, Jakarta Barat.
Kompas.com menanyakan perihal postingan Herlina kepada Ketua RT 03/RW 03, Jelambar, Susi.
Menurut Susi, wilayah Jelambar telah dipecah atau dimekarkan menjadi tiga kelurahan yaitu Jaya Wijaya, Jelambar Baru, dan Jelambar.
Dengan demikian, RW 017/RT 04 seperti yang dimaksud Herlina, mungkin saja dulunya memang ada, sebelum keluarahan itu dipecah.
Namun menurut dia, Gang Ambar dulu berada RW 18, bukan 17.
"Saya dari kecil di sini, bapak saya juga RT, jadi tahu betul. Hanya di sini namanya Gang Ambar dan ini RW 18," kata Susi.
Susi pernah dihubungi seorang yang mengaku kerabat Herlina dari Jerman.
Orang itu bernama Paulus.
Susi mengatakan, sepengetahuan dia, tidak ada sepasang suami istri bernama Joric dan Nurhayati di Gang Ambar itu.
Apalagi peristiwa kelahiran Herlina tertulis pada 1979.
Menurut dia, itu sudah cukup lama dan tidak ada warga sekitar daerah itu yang mengingat peristiwa tersebut.