Polemik Formula E, Ketua DPRD DKI Marahi Kepala Dinas Kebudayaan Sampai Gebrak Meja
"Model lu jangan kayak jagoan bos, lu mau nantang-nantang kita enggak apa-apa," kata Prasetio
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik surat rekomendasi penyelenggaraan Formula E di kawasan Monumen Nasional (Monas) masih belum berakhir.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi berang dengan persiapan yang dilakukan oleh Pemprov DKI.
Kekesalan Prasetio ini ia tumpahkan kepada Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana dalam rapat dengar pendapat mengenai izin revitalisasi Monas bersama Komisi E DPRD DKI.
Politisi PDIP ini pun menilai, sebagai pejabat publik, Iwan tidak pantas menutup-nutupi perihal surat rekomendasi tersebut.
"Model lu jangan kayak jagoan bos, lu mau nantang-nantang kita enggak apa-apa. Lima tahun saya masih memimpin, ajak komunikasi dong, semua orang diajak komunikasi, pasti ada jalan keluar," ucapnya dengan nada tinggi, Rabu (19/2/2020).
"Jangan merasa otak lu pinter sendiri," tambahnya.
Menurutnya, Iwan semestinya mengajak pihak-pihak lain yang berwenang soal penggunaan kawasan cagar budaya untuk menggelar Formula E duduk bersama dan saling berdiskusi satu sama lain.
Pasalnya, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Mundardjito merasa tak diajak bicara soal rekomendasi itu.
Padahal, TACB sendiri diklaim sebagai pihak yang memberi rekomendasi penyelenggaraan Formula E di kawasan Monas dalam surat yang dikirimkan Gubernur Anies Baswedan kepada Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno.
"Masalah TACB dan TSP (Tim Sidang Pemugaran) ini kan bisa diajak ngomong. Bapak sebagai pimpinan, ajak dulu ngomong bersama gubernur, setelah semuanya bertemu baru bikin statment," ujarnya dalam rapat.
• Lucinta Luna Konsumsi Narkoba karena Depresi, Polisi: Itu Alasan Klasik
• Kucingnya Mati Dipukul Tetangga, Pemilik Yakin Pelaku Khilaf dan Salah Target
Politisi PDIP ini pun merasa tersinggung dengan pernyataan kontroversial Iwan tersebut.
Ia pun menganggap Iwan tak menghargai para anggota dewan di parlemen Kebon Sirih.
"Saya baru ketemu ini, baru jadi Kadis langsung menghina dewan. Saya sebagai pimpinan di sini, saya pribadi tersinggung dengan ucapan bapak," kata Prasetio.
"Kedua tolonglah buat surat yang betul. Saya sebagai pimpinan (DPRD DKI) tidak menolak loh adanya Formula E awalnya. Lu sebagai anak buahnya Gubernur kasih tahu, kalau ada Gubernur. Ada salah, kasih tahu," kata Prasetio sambil menggebrak meja.