Serunya Memanen Aneka Sayuran Segar dari Kebun Hidroponik Hankook Tire di Desa Cicau
Ada ratusan batang sayuran segar terdiri dari pakcoi, selada air, bayam merah, dan sebagainya yang mereka panen lalu dikemas dalam wadah plastik.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belasan ibu rumah tangga berbusana hijab pagi itu terlihat bersemangat memetik aneka sayuran segar dari papan-papan pipa paralon berwarna putih yang dialiri air di Desa Cicau, Kecamatan Cikarang Pusat, Bekasi, Sabtu pagi, 22 Februari 2020.
Mereka saling berbagi tugas. Ada yang memetik sayuran, ada yang kebagian menyiapkan plastik kemasan dan label merek, ada juga yang kebagian menimbang.
Pemandangan pagi itu adalah kegiatan warga Desa Cicau memanen aneka sayuran hasil budidaya kebun hidroponik yang ditempatkan di halaman belakang salah satu pekarangan warga.
Ada ratusan batang sayuran segar terdiri dari pakcoi, selada air, bayam merah, dan sebagainya yang mereka panen dan kemudian dikemas dalam wadah plastik transparan, lalu ditimbang dan diberi stiker label sayuran hidroponik.
Usaha budidaya tanaman sayuran hidroponik ini merupakan buah dari kegiatan CSR PT Hankook Tire Indonesia bekerja sama dengan Dompet Dhuafa yang menyediakan pelatihan pengelolaan kebun hidroponik berikut tenaga pendampingnya.
Head of CSR Hankook Tire Indonesia, Ade Mahendra mengatakan, budidaya hidroponik ini dipilih untuk memberi dorongan kepada warga Cicau yang berada di belakang lokasi pabrik ban Hankook, mampu meningkatkan pendapatan keluarga.
"Hari ini kita mencoba panen produksi kebun hidroponik yang kita gagas lebih dari enam bulan lalu.
Program desa binaan ini kami mulai dari pembuatan kebun hidroponik yang kita rintis sejak Juli 2019," ujar Ade bersemangat.
Ade berharap, program ini berjalan kontinyu.
Baca: Gara-gara Virus Corona, Konser BTS dan TWICE Batal, The Fact Music Awards Ditunda
"Tanaman hidroponik ini bisa menjadi solusi bagi warga untuk berkebun di lahan terbatas dan mendapatkan sumber pendapatan baru. Hasil penjualan program ini cukup bagus," ujar Ade.
Baca: Penjelasan Lengkap Dokter Spesialis Obstetri Tentang Berenang Bareng Lawan Jenis Sebabkan Kehamilan
"Kita ingin mulai dari yang kecil kecil dulu. Program ini diharapkan ditiru di desa lain. Dompet Dhuafa berperan memberikan pendampingan dan pelatihan pembuatan kebun hidroponik," imbuh Ade.
Dari panenan sayuran hidroponik ini, warga memang bisa meraih pendapatan yang cukup lumayan.
Menurut pengakuan Ibu Wulan dan Ibu Otik, dalam sekali panen mereka bisa meraih pendapatan kotor sekitar Rp 400.000 dari hasil penjualan sayuran hidroponik yang dipanen ke konsumen.
Sayuran ini biasanya mereka pasarkan ke warga sekitar, ke pegawai pabrik Hankook dan ke pengunjung Puskesmas di Kecamatan Cikarang Pusat.
Baca: Miris, TKI di Hong Kong Nekat Mencuri Ribuan Masker Demi Biayai Pengobatan Sang Ayah
Endang Damiri, Kepala Seksi Trantib mewakili Camat Cikarang Pusat yang ikut hadir di acara panen kebun hidroponik di Desa Cicau menyatakan, kebun semacam ini cocok sebagai pilihan solusi bagi masyarakat bercocok tanam untuk mengatasi keterbatasan lahan.