Pohon Mahoni di Depan Rumah Dinas Anies Baswedan Tumbang
Rahmat, petugas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mengatakan pohon itu roboh sekira pukul 07.30 WIB
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu pohon Mahoni di Taman Suropati, Jakarta Pusat, di seberang rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan roboh.
Rahmat, petugas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta mengatakan pohon itu roboh sekira pukul 07.30 WIB, pada Selasa (25/2/2020).
Baca: Bus TransJakarta Nekat Terobos Banjir, Sopir Khawatir Menabrak Trotoar
Dia melihat kejadian pohon roboh itu pada saat sedang bertugas di Taman Suropati.
"Jam setengah delapan kurang lima. Taunya pohon tumbang begitu saja. Pas hujan reda," kata Rahmat, ditemui di lokasi.
Menurut dia, kejadian pohon roboh itu merupakan yang pertama.
Dia menduga robohnya pohon karena faktor cuaca.
"Faktor cuaca. Biasanya ranting yang roboh," kata dia.
Dia memastikan tidak ada korban jiwa dari insiden itu.
"Tidak ada korban jiwa," tambahnya.
Baca: Anies Baswedan Enggan Komentari Banjir Jakarta Justru Singgung Ramalan Cuaca BMKG 2019
Berdasarkan pemantauan, pohon itu sudah diangkut ke Dinas Pertamanan.
Pada saat ini, di lokasi masih terlihat bekas robohnya pohon tersebut.
Pagar rumah warga roboh
Jalan di Gang Al Amin, RT 007/007, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan lumpuh.
Hal itu dikarenakan pagar rumah milik warga roboh dan menutup jalan.
Menurut Ketua RT 007 RW 007, Ian, warganya yang biasanya berangkat kantor melewati jalan tersebut menggunakan mobil terpaksa harus menggunakan alternatif transportasi lain.
"Ada sekira tiga puluh mobil warga yang biasanya lewat sini tertahan enggak bisa keluar. Mereka yang mau kerja akhirnya ada yang naik kereta atau ojek daring," ungkap pria yang membawahi 115 Kartu Keluarga (KK) kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Selasa (25/5/2020).
• Genangan Air di Dekat Istana Negara Telah Surut
Kepala Satpol PP Lenteng Agung, Alpi Mulyadi yang turut meninjau lokasi, menambahkan, robonya pagar disebabkan karena pondasi bangunan yang telah rapuh.
Hujan deras yang berlangsung lama mengguyur wilayah tersebut menyebabkan pondasi tak kuat menahan air.
"Ini bangunan sejak tahun 2002, pondasi enggak terlalu kuat karena hujan deras berjam-jam," tambahnya.
Sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Lenteng Agung dikerahkan untuk mengangkuti puing-puing bangunan dan tanah yang menimbun jalan tersebut.
Ian berharap penanganannya tak memakan waktu berhari-hari.
Roboh akibat hujan deras
Hujan deras yang mengguyur wilayah Ibukota sejak malam hari menyebabkan pagar rumah warga Lenteng Agung roboh.
Robohnya pagar menyebabkan tanah dan puing-puing bangunan menimbun jalan warga di Gang Al Amin RT 007 RW 007 Jalan Lenteng Agung Raya, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kejadian itu berlangsung pada pukul 02.30 WIB saat hujan deras terus menerus mengguyur wilayah Lenteng Agung sejak malam.
Pantauan Wartawan TribunJakarta.com pukul 10.02, sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Lenteng Agung tengah mengangkuti puing-puing dan tanah yang menutup jalan gang menggunakan gerobak.
Jalan di mulut gang sudah ditutup dengan cone dan kayu agar tak dilewati kendaraan.
Menurut Ketua RT 007 RW 007, Ian, pagar yang roboh berasal dari tanah milik dua keluarga dengan total luas 1.500 meter.
Dugaan pagar yang roboh karena pondasi pagar tak kuat menahan air lantaran curah hujan yang tinggi.
• Banjir di Harapan Mulya Bekasi Mengakibatkan Satu Nyawa Melayang
• Kapolres Tangsel Patroli di Area Banjir Perumahan Pondok Maharta, Pastikan Tidak Ada Pencurian
"Dugaan longsor terjadi karena hujan deras sejak semalam," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Selasa (25/2/2020).
Ketua RT tersebut berharap penanganan longsor yang dilakukan pihak kelurahan bisa segera rampung.
Pasalnya, jalan selebar 3,5 meter itu merupakan akses satu-satunya bagi pengendara mobil.
Kepala Satpol PP Lenteng Agung, Alpi Mulyadi, yang turut meninjau lokasi menambahkan penanganan longsor diperkirakan dua hari.
Sebab, penanganan oleh petugas PPSU dilakukan manual tidak menggunakan alat berat.