Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebon Pala Banjir hingga 1 Meter, Camat Jatinegara: Baru Kiriman dari Depok, Belum Bogor

Sejak awal Februari 2020 hingga Minggu (1/3/2020), mereka nyaris tanpa henti terdampak banjir dengan ketinggian berkisar 1 meter.

Editor: Sanusi
zoom-in Kebon Pala Banjir hingga 1 Meter, Camat Jatinegara: Baru Kiriman dari Depok, Belum Bogor
TRIBUN JAKARTA/BIMA PUTRA
Permukiman warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu yang terdampak banjir luapan Kali Ciliwung, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (24/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, harus bersabar menghadapi banjir luapan Kali Ciliwung yang tak henti menjamah permukiman mereka.

Sejak awal Februari 2020 hingga Minggu (1/3/2020), mereka nyaris tanpa henti terdampak banjir dengan ketinggian berkisar 1 meter.

Camat Jatinegara Endang Sofyan mengatakan banjir yang merendam 4 RW di Kampung Melayu hari ini bahkan belum termasuk debit kiriman dari Bogor.

Baca: Cara Dapat Nomor EFIN untuk Daftar Akun di DJP Online, Batas Waktu Lapor SPT Tahunan hingga 31 Maret

Baca: BI: Ekonomi Global Optimis Awal Tahun, tapi Sayang Tiba-tiba Ada Corona

"Ini sih sebenarnya enggak sampai (air kiriman) dari Bogor. Dari Depok kayaknya," kata Endang di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (1/3/2020).

Pada Sabtu (29/2/2020) pukul 22.00 WIB, menurutnya status tinggi muka air di Pos Pantau Depok tercatat 135 sentimeter atau siaga 3.

Debit air tersebut tiba di Jakarta lewat aliran Ciliwung dan menjamah permukiman warga sekira pukul 02.00 WIB tadi.

Berita Rekomendasi

"Kecenderungannya (banjir) turun (surut), tapi kita khawatir karena cuaca mendung dan gerimis. Hujan setempat juga mempengaruhi ketinggian air," ujarnya.

Bim (34), satu warga Kebon Pala menuturkan dari 4 RW yang terdampak, yakni RW 04, 05, 07, dan 08 banjir paling parah di RW 04 dan RW 05.

Pasalnya secara kontur tanah, permukiman warga di RW 04 dan RW 05 lebih rendah dibanding dua RW lainnya.

"Jadi kalau di RW 04 dan RW 05 paling cepat naik airnya, paling lama surut juga. Apalagi kalau yang rumahnya di dekat bantaran Kali," tutur Bim.

Pantauan wartawan TribunJakarta.com pukul 11.00 WIB, warga masih memilih bertahan di lantai 2 rumahnya atau belum mengungsi.

Namun tali tambang yang dipakai jadi alat bantu evakuasi warga melawan arus sudah disiagakan guna mengantisipasi saat mengungsi.

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas