Sikap Anies Baswedan dan Permasalahan Jakarta, Mulai dari Banjir Sampai Virus Corona
Bagaimana sikap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadapi sejumlah masalah ibu kota? Mulai dari banjir sampai virus Corona
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi sorotan masyarakat belakangan ini.
Belum selesai permasalahan banjir yang terjadi beberapa waktu yang lalu, Anies dihadapkan dengan isu virus corona atau Covid-19 bagi warga Jakarta.
Anies juga masih memiliki pekerjaan rumah untuk perhelatan E-Formula di kawasan Monas, Jakarta.
Baca: Gubernur Anies Diminta Tiru China, Batalkan Formula E Karena Virus Corona
Lalu bagaimana sikapnya terhadap permasalahan tersebut?
Ini sederat fakta dan rangkuman Tribunnews.com dari berbagai sumber mengenai Anies Baswedan dan permasalahan di Jakarta yang dihimpun, Minggu (1/3/2020):
1. E-Formula di Kawasan Monas
Rencana penyelenggaraan Formula E mendapat kritik sejumlah pihak mulai dari pejabat hingga pengamat.
Kritik dilontarkan umumnya mengenai tempat pelaksanaan yang rencananya digelar di kawasan Monas, Jakarta.
Mereka menganggap Formula E tak selakanya digelar di kawasan area cagar budaya.
Dikutip dari Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Federasi Otomotif Internasional ( FIA) Formula E tidak mempermasalahkan perubahan lintasan Formula E di Jakarta yang semula direncanakan berlokasi di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Perubahan lokasi sirkuit balapan mobil listrik itu disebut hal biasa.
"Kami komunikasi terus dengan mereka. Tadi malam juga ini kok, tim di sana itu rileks, 'Oh ya enggak apa-apa, ini biasa'," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Lokasi sirkuit Formula E harus diubah karena Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka melarang kawasan Monas digunakan untuk lintasan turnamen balapan itu.
Pemprov DKI Jakarta akhirnya berkomunikasi dengan FIA Formula E untuk menentukan lokasi lintasan baru.
Menurut Anies, tim dari FIA Formula E langsung terbang ke Jakarta pada hari ini untuk menyurvei dan menentukan lokasi baru yang akan digunakan sebagai sirkuit.
"Pukul 17.30 (WIB) mereka mendarat, kemudian mereka akan langsung melihat beberapa tempat bersama tim dari Dinas Bina Marga, Jakpro (penyelenggara Formula E PT Jakarta Propertindo), dan executive committee-nya Formula E," kata Anies.
Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) Setya Utama sebelumnya mengatakan, Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka melarang penggunaan Monas untuk pergelaran Formula E.
Pergelaran Formula E diizinkan jika berlangsung di kawasan di luar Monas sehingga tak mengganggu area cagar budaya.
"Formula E nanti saya sampaikan rapat Komrah (Komisi Pengarah), bahwa Komrah tidak menyetujui apabila dilaksanakan di dalam area Monas dengan banyak pertimbangan. Di sana ada cagar budaya, ada pengaspalan dan lain-lain," ujar Setya di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Rabu.
Awalnya, Formula E akan digelar pada 6 Juni 2020 di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Berdasarkan rencana awal, rute balapan tersebut akan melintasi area di dalam kawasan Monas dan Jalan Medan Merdeka Selatan.
FIA Formula E disebut akan melapis lintasan di dalam kawasan Monas menggunakan aspal.
Saat ini, area di dalam kawasan Monas menggunakan paving block.
Formula E direncanakan akan digelar 5 tahun berturut-turut dari 2020, 2021, 2022, 2023, 2024.
Alasannya agar infrastruktur yang dibangun dimanfaatkan secara maksimal dan agar Jakarta jadi destinasi wisata.
Baca: Penjelasan Anies Baswedan Soal Keberadaan 115 Orang yang Dipantau Terkait Virus Corona di Jakarta
2. Jakarta Banjir Lagi, Anies: Drainase Bukan Kita yang Bikin
Sementara TribunWow.com mengabarkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menanggapi pertanyaan dari presenter Ira Koesno mengenai banyaknya keluhan dan keributan yang terjadi di Ibu Kota akibat banjir.
Anies merasa wajar keluhan terjadi karena masyarakat lelah dan ada pihak yang ingin mencari seseorang untuk disalahkan.
Dikutip dari video YouTube Official iNews, Kamis (27/2/2020), sebagai pemimpin Jakarta, Anies mengatakan dirinya siap memikul beban.
Ia berkomitmen untuk bertanggung jawab dalam menangani banjir yang terjadi di Jakarta hingga tuntas.
"Saya rasa setiap kali kita mengalami musim hujan, kemudian ada genangan, ada masif, punya kecendurungan cari siapa yang harus disalahkan," kata Anies.
"Saya katakan, kami Pemprov DKI Jakarta, saya akan bertanggung jawab, dengan cara kita merespons apapun masalahnya, secepat mungkin sampai tuntas, karena kejadian bukan pertama kali," sambungnya.
Anies kemudian menyinggung soal warisan sistem drainase dari pemerintahan sebelumnya, yang fungsinya belum bisa optimal.
"Dan sistem drainase yang kapasitasnya seperti sekarang itu, bukan kita yang bikin," jelas Anies.
<\/scr"+"ipt>");
// ]]>
"Ini sudah ada berdekade-dekade sebelumnya."
"Faktanya, sistem drainase kita mampu mengalirkan sampai milimeter tertentu, kalau di atas itu belum sanggup, pasti ngantri," sambungnya.
Anies kemudian mengomentari soal masalah protes dari masyarakat terkait banjir.
Ia mengatakan dirinya mendapati adanya kelalaian dari pihak pengembang yang tidak membangun waduk dan saluran air di tempat mereka melaksanakan pembangunan.
Anies lalu mencontohkan kawasan timur laut Jakarta.
Dirinya merasa wajar masyarakat marah karena adanya kewajiban pihak pengembang yang tidak dijalankan.
"Bahkan di kawasan Jakarta Garden City, saya sehari sebelumnya sudah ke sana, dan memang di situ," kata Anies.
"Kawasan yang paling banyak terkena hujan, itu kawasan timur laut Jakarta."
"Di sana udah terjadi pembangunan, lalu ada kewajiban-kewajiban dari pihak pengembang di tempat itu, yang belum dituntaskan."
"Di mana-mana mengalami banjir itu pasti marah," tambahnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-15.00:
3. Jakarta Terpapar Corona? Anies Bentuk Tim Tanggap Covid-19
Santer dikabarkan, 155 warga Jakarta terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Anies menegaskan, seluruh warga yang disebut tangah dalam pantauan.
Dia hanya menerangkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membentuk tim khusus penanganan pasien yang diduga terpapar COVID-19.
"Saat ini kami sedang dalam proses pembentukan tim tanggap COVID-19," kata Anies.
Baca: Korban Banjir Jakarta Kritik Pernyataan Sekda DKI, Sebut Anies Pintar Bicara daripada Tangani Banjir
Tim khusus besutan Pemprov DKI ini, lanjutnya, akan dipimpin Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekda DKI Jakarta, Catur Laswanto.
"Tim ini diketuai Asisten Kesra, nantinya akan menjadi pusat kendali untuk pemantauan, pencegahan, dan penanggulangan COVID-19," beber Anies.
Pemprov DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI.
Begitu juga dengan instansi pemerintahan lainnya.
"Kita juga melibatkan stakeholder lain di Jakarta untuk mengantisipasi pontensi wabah COVID-19," ucap dia.
Anies menyebut, hal ini dilakukan secara cepat lantaran Jakarta merupakan pintu gerbang Indonesia kedatangan orang asing.
"Kami bergerak cepat antisipasi, karena Jakarta adalah pintu gerbang Indonesia kedatangan orang interaksi dunia internasional, porsi terbesarnya ada di Jakarta," jelas dia.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan posko khusus pasien yang terduga kena virus corona atau COVID-19.
Hal ini dikatakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, saat diwawancarai awak media, di kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Minggu pagi (1/3/2020).
"Tim tanggap COVID-19 disiapkan, nanti akan ada poskonya. Hari Senin besok kami umumkan semua," kata Anies.
Posko tersebut nantinya akan menjadi rujukan pasien yang berkaitan dengan COVID-19.
"Ini akan menjadi rujukan untuk semua kegiatan yang terkait dengan COVID-19," ucap dia.
Pemprov DKI pun akan menyiapkan tim khusus di dalam posko tersebut.
Anies mengatakan, tim khusus ini akan dipimpin Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekda DKI Jakarta, Catur Laswanto."Dengan ada ini, khusus untuk soal COVID dan kita merasa khawatir. Karena dalam beberapa minggu saja itu banyak negara-negara yang baru mengumumkan (kena corona)," ujar Anies.
Kendati begitu, belum diketahui posko-posko ini akan tersebar di wilayah mana saja.
"Nanti hari Senin kami umumkan. Tim ini nanti mempunyai pos khusus dan semua komunikasi terkait dengan COVID," tutupnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha)Kompas.com/Nursita Sari)(TribunWow.com/Anung Aulia Malik)(TribunJakarta.com/Muhammar Rizki Hidayat)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.