Pengacara Keluarga Bocah yang Dibunuh ABG Sebut Pembunuhan Telah Direncanakan, Ini Penjelasannya
Kasus remaja berusia 15 tahun berinisial NF yang tega membunuh bocah berusia 6 tahun berinisial APA menyita prehatian publik.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kasus remaja berusia 15 tahun berinisial NF yang tega membunuh bocah berusia 6 tahun berinisial APA menyita perhatian publik.
Pasalnya, NF tegas menghabisi nyawa tetangganya yang masih bocah itu lantaran terinspirasi dari film horor dan pembunuhan.
Terkait hal itu, pengacara keluarga korban, Azham Khan turut angkat bicara.
Menurut Azham, pembunuhan yang dilakukan NF sudah direncanakan.
Baca: Ungkap Makna Tulisan Tangan Siswi SMP Bunuh Bocah, Grafolog: Sinyal Butuh Bantuan Sudah Terlihat
Baca: Sebut Perilaku Siswi SMP yang Nekat Bunuh Bocah 5 Tahun Bisa Berubah, Kak Seto: Jangan Dipenjara
Hal tersebut terlihat dari bagaimana cara tersangka menghabisi nyawa korban.
NF melakukan aksinya saat APA tengah bermain di rumah tersangka.
Hal tersebut diungkapkan Azham dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (11/3/2020).
"Kalau saya anggap ini sudah direncanakan, karena anak itu (APA) main ke rumah itu (NF)."
"Setelah anak itu main, dimasukkan ke bak mandi, artinya ada perencanaan, kalau pembunuhannya pembunuhan biasa," terang Azham.
Selain itu, anggapannya itu diperkuat dengan tidak adanya keterangan dari kepolisian.
Pasalnya, menurut Azham, hingga kini pihak kepolisian tidak menjelaskan motif pembunuhan yang dilakukan NF.
"Artinya kalau menurut saya ada perencanaan, enapa?"
Baca: Dokter Kejiwaan Periksa Siswi SMP Pelaku Pembunuhan Bocah 6 Tahun, Bongkar Respon Saat Ditanya Ini
"Sampai detik ini memang pihak dari kepolisian tidak menjelaskan motif pembunuhannya."
"Hanya menjelaskan, anak ini suka menonton film-film ekstrem," terang Azham.
Azham pun menyimpulkan, NF melakukan pembunuhan tersebut lantaran terobsesi dari film yang ditonton.
"Nah mungkin terobsesi dari itu, pada saat dia berkeinginan, saya anggak tahu apakah itu bentuk psikopat atau apa."
"Begitu dia menginginkan untuk melakukan dengan rasa puas, nah kesempatan itu lah dia lakukan, sehingga kepuasan itu ada," ungkapnya.
"Artinya dengan dia itu sudah suka menonton film-film begitu, sudah ada dalam pikirannya bahwa memang cara berpikirnya juga ekstrem," jelasnya.
Baca: Siswi SMK di Sidoarjo Jadi Korban Pembunuhan Begal, Jenazahnya Belum Ditemukan
Baca: Terkuak Penyebab Tewasnya Anjanii Bee dari Autopsi, Polisi Sebut Lokasi Pembunuhan Bukan di TKP
Diberitakan sebelumnya, warga di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat dihebohkan dengan aksi pembunuhan yang dilakukan NF (15) terhadap tetangganya APA (6).
Tersangka NF membunuh APA yang masih balita lantaran terinspirasi dari film pembunuhan.
APA dibunuh di rumah NF di daerah Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020) kemarin.
NF tega membunuh APA lantaran kerap menonton film bergenre horor dan sadis.
Bahkan, salah satu adegan film tersebut menjadi inspirasi NF membunuh APA.
Satu di antara film yang menginspirasinya ada film Chucky yang mengisahkan tentang boneka pembunuh.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto menuturkan pengakuan NF.
"Tersangka melakukann (pembunuhan) dengan kesadaran dan dia terinspirasi oleh film," kata Heru.
Heru menjelaskan, saat APA berkunjung ke rumah tersangka dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak mandi selama 5 menit.
"Jadi, si anak (korban) diajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam (bak mandi)."
"Anak itu diangkat dan dimasukan ke dalam bak, baru ditenggelamkan," ujar Heru.
Baca: Akui Pelaku Pembunuhan Bocah Tak Gelisah saat di Penjara, Polisi : Ditanya Jawabannya Realitas
Selain itu, NF juga mencekik leher APA yang masih bocah itu.
Setelah APA lemas, korban pun diikat dan dimasukkan ke dalam lemari.
Sebelumnya, tersangka berniat untuk membuang jenazah korban.
Namun niat tersebut urung dilakukan, NF kemudian memutuskan untuk menyimpan jenazah korban dalam lemari pakaian.
"Setelah (korban) lemas, baru dibawa naik ke atas, didudukan."
"Karena (korban) mengeluarkan darah, lalu disumpal pakai tisu dan diikat."
"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore, akhirnya disimpan di dalam lemari," papar Heru.
Keesokan harinya NF beraktivitas seperti biasa.
Namun, saat menuju sekolah, tersangka memilih berganti pakaian dan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari, Jakarta Barat.
"Polisi saya sudah membunuh dan mayatnya saya taruh di dalam lemari," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, AKBP Yusri Yunus, mencontohkan ucapan NF saat laporan di Polsek Metro Taman Sari.
"Ini awalnya polisi tidak percaya, tapi setelah lihat ada mayat di kamar pelaku, mereka percaya," lanjutnya.
Hingga saat ini, dugaan pembunuhan tersebut masih diselidiki oleh Polsek Sawah Besar.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)